DBD Mengganas di Sulsel
Penderita Gejala DBD di Maros Meningkat Drastis
pada musim penghujan sejak Januari lalu, sebanyak 204 pasien dari 14 Puskesmas yang ada di Maros dirujuk ke RSUD Salewangang Maros.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS- Angka penderita penyakit gejala DBD pada Januari lalu di Maros meningkat 100 persen dibadingkan pada Januari 2015 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Firman Jaya mengatakan, pada musim penghujan sejak Januari lalu, sebanyak 204 pasien dari 14 Puskesmas yang ada di Maros dirujuk ke RSUD Salewangang Maros.
"Jika dibandingkan pada Januari 2015 lalu dan Januari 2016, penderita gejala DBD ini meningkat 100 persen. Januari 2015 hanya 98 orang. Januari ini sudah ada 204 pasien. 48 antaranya sudah positif DBD," katanya, Selasa (9/2/2016).
Menurutnya, dirinya belum menerima data penderita DBD pada Februari ini. Namun yang memiliki penyakit bergejala DBD sebanyak 24 orang namun belum ada yang dinyatakan positif menderita DBD.
Beruntung, belum ada warga Maros yang meninggal dunia gegara DBD. Dinas kesehatan mulai bersosialisasi bahaya DBD kepada masyarakat sejak November 2015 lalu melalui tenaga medisnya di Kecamatan.
Sejak dua bulan terakhir, Dinas Kesehatan juga rutin melakukan fogging, abatesasi dan menggalakkan kembali gerakan mengubur, menutup dan menguras (3M) di lingkungan masyarakat.
"Setiap hari kita lakukan fogging dan abatesasi. Jika ada laporan ada gejala DBD kita pasti turun lagi ke daerah itu. Seperti hari ini, kami fogging di Marusu," ujarnya.