Januari-Februari, Penderita DBD di Sidrap 17 Orang
Mengenai virus Zika, Irwansyah mengatakan belum ada di Indonesia.
Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sidrap masih dalam tahap wajar.
Sejak awal Januari hingga Februari ini, jumlahnya baru 17 penderita, didominasi anak-anak.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sidrap, dr HA Irwansyah, Jumat (5/2/16).
“Belum ada penderita DBD yang meninggal di daerah ini,” ujarnya kepada tribunsidrap.com.
Menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini, dinas kesehatan mengerahkan staf melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah dasar (SD) agar senantiasa menjaga kebersihan sekolahnya.
“DBD bisa dicegah dengan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) benda-benda sarang nyamuk serta abatisasi. Untuk daerah yang mempunyai kasus DBD, dilakukan pengasapan (fogging),” katanya.
Mengenai virus Zika, Irwansyah mengatakan belum ada di Indonesia.
"Penyakit Zika itu belum ada di Indonesia, dulu pernah ada di Jawa, penderitanya adalah TKI (tenaga kerja Indonesia), jadi dia terjangkit saat di luar negeri," ujarnya.