Misteri Pembunuhan Wayan Mirna Salihin
Cerita Krishna Murti 'Tolong' Ayah Mirna saat Mulai Putus Asa Gegara Diperlakukan Begini oleh Polisi
Saat Edi Dermawan mulai
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebelum ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) ternyata sempat dilaporkan ke Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, oleh ayah Mirna, Edi Dermawan Salihin.
Oliver Café, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, tempat Mirna diracun melalui es kopi vietnam bersianida, Rabu (6/1/2016), memang masuk dalam wilayah hukum Polsek tersebut.
Namun, gara-gara melapor di Polsek, Edi Dermawan pun sempat putus asa dalam upayanya mengungkap siapa pembunuh Mirna.
“Saya tadinya sudah putus asa. Waktu saya lapor ke Polsek Tanah Abang, itu kurang reaction-lah gitu. Saya pikir ini jalur yang benar gitu. Jadi saya lakukan itu tapi saya lihat ya gitulah. Mungkin hukum kita kurang bener,” tutur pengusaha tersebut menceritakan.
Edi Dermawan menceritakannya saat menjadi narasumber talkshow hukum “Indonesia Lawyers Club” sebagaimana disiarkan stasiun televisi swasta nasional tvOne, Selasa (2/2/2016).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal pun mendengar cerita ayah Mirna soal bagaimana petugas Polsek Tanah Abang menghadapi pelapor kasus yang kini heboh.
Saat Edi Dermawan mulai putus asa, tiba-tiba datanglah Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti.
“Mungkin profesionalnya, Pak Krishna Murti datang, saya salut sama beliau, Dir Reskrimum,” kata Dermawan memuji.
Krishna ternyata datang sendiri menemuinya.
Saat itu, Edi Dermawan ditawari untuk mengotopsi jenazah Mirna sebelum dimakamkan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2016).
Namun, tawaran dari Krishna itu rupanya telat diterima.
Sikap Aneh
Jessica menunjukkan sejumlah sikap aneh saat Mirna baru saja menghembuskan nafas terakhir.
Sikap aneh tersebut ditunjukkan di RS Abdi Waluyo, tempat Mirna mendapat penanganan medis usai menenggak es kopi vietnam beracun.
Dermawan merinci sikap aneh tersebut.