DBD Mengganas di Sulsel
Selama Januari, Delapan Orang Meninggal Akibat DBD di Sulsel
Delapan orang tersebut berasal dari lima kabupaten di Sulsel.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak merebaknya kasus Demam Berdarah (DBD), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat sudah delapan warga Sulsel yang meninggal akibat penyakit tersebut.
"Mulai Januari 2016 hingga sekarang, sudah ada delapan orang yang dilaporkan meninggal karena DBD," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Sulsel, Nurul AL.
Delapan orang tersebut berasal dari lima kabupaten di Sulsel.
"Mereka yang meninggal berasal dari kabupaten Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, dan Pangkep," ujar Nurul.
Meskipun begitu, Nurul mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap DBD karena menurut catatan Dinkes Sulsel, Hampir semua daerah memiliki penderita DBD.
"Hampir setiap kabupaten/kota di Sulsel sudah memilik orang yang positif menderita DBD, untuk itu warga harus waspada agar DBD tidak semakin berkembang," tambahnya.
Mengingat tingginya kasus DBD di Sulsel tersebut, Dinas kesehatan Sulsel mengimbau kepada setiap Kabupaten/kota di Sulsel untuk melakukan upaya pencegahan secara maksimal.
"Diharapkan upaya maksimal dalam pencegahan dan penangulangan kasus DBD antara lain dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus," ujar Nurul. (*)