Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bom Sarinah

Begini Sulitnya Menguburkan Pelaku Bom di Sarinah Thamrin

Bom itu meledak di pos.

Editor: Edi Sumardi
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sejumlah polisi mengambil posisi di sebelah korban saat melakukan pengejaran terhadap pelaku peledakan bom di Pospol Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2015). Rangkaian bom meledak di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, disusul baku tembak antara aparat keamanan dan teroris. 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah Dian Juni Kurniadi (25), pelaku teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sempat ditolak untuk dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Provinsi Jawa Tengah.

Namun, keluarga kini sudah mendapat izin dari masyarakat setempat, dan Dian pun boleh dimakamkan di sana.

"Awalnya ada (penolakan), tetapi sekarang sudah tidak ada, sudah tenang. Camat dan Kodim sudah membolehkan dimakamkan di sana," kata Sutopo (63), ayah Dian, saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (28/1/2016). 

Sutopo menambahkan, keluarganya sudah membuat persiapan menyambut kedatangan Dian dari Jakarta.

Persiapan itu termasuk soal keamanan.

Jenazah Dian rencananya dibawa dari RS Polri pada Jumat (29/1/2016) antara pukul 01.00 dan 02.00 dini hari WIB.

Ayah dan kakak ipar Dian yang akan membawa jenazah Dian ke Tegal.

Dian adalah penyerang pos polisi di dekat Gedung Sarinah.

Menggunakan sepeda motor, Dian membawa bom tabung.

Bom itu meledak di pos.

Menurut polisi, bom itu dihidupkan dengan saklar.

Dian tewas dalam ledakan itu.

Sementara itu, polisi menganggap, teror ledakan itu bukanlah bom bunuh diri. 

Aksi Dian menewaskan dua warga sipil, yakni Sugito (43) dan Rico Hermawan (22).

Aksi tersebut juga melukai sepupu Rico, Anggun Kartikasari, dan seorang polisi di pos tersebut, Ajun Inspektur Satu Deni.(robertus belamirus)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved