Peternak Itik Sidrap Mulai Lega, Sisa Kucing Hutan dan Anjing Masalahnya
Hatta sudah “puasa” membiarkan Itik-itiknya terjun ke sawah.
Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE- Peternak hewan Itik atau Bebek di Pangkajene Kabupaten Sidrap mulai lega.
Lega lantaran petani di daerah lumbung beras Sulawesi Selatan ini memasuki musim panen padi.
“Alhamdulillah, bisa mi Itik berkeliaran di sawah, banyak mi sawah sudah dipotong padinya,” kata peternak bernama Hatta (56) kepada tribunsidrap.com, Rabu (27/1/2016).
Baca juga: Sidrap Lagi Panen Padi
Hatta ketika ditemui penulis di pematang sawah, Kelurahan Wala Kecamatan Pangkajene, Sidrap.
Hatta sudah “puasa” membiarkan Itik-itiknya terjun ke sawah.
Bulanan lamanya, mulai musim tanam hingga akhirnya musim panen tiba beberapa hari ini.
“Bisa namakan padinya orang kalau dilepas,” katanya.
Setelah mengurung itik-itiknya itu, sekarang,“ ada 400 ekor itikku bisa mi ke sawah,” Hatta menambahkan.
Menurut Hatta, Itik subur jika berkeliaran di sawah yang sudah dipanen.
“Karena sisa-sisa padi, najarejjo (dilahap, dinyonyok) itu,” katanya.
Sisa dua kekhawatiran Hatta saat ini, apa itu?
“Kucing hutan dan anjing nak, suka makan Itik,” kata Hatta sembari memegang kepalanya.
Hatta pun harus tidur di gubuk sawah demi untuk menjaga spesies burung Anatidae tersebut.
"Seringka bermalam di sini (gubuk di pematang sawang) nak, nanti ada anjing dan kucing hutan yang makan itik,” ujarnya. (*)