DBD Mengganas di Sulsel
Penderita DBD di Maros Dibawa ke RS Saat Sudah Parah
Fahri yang tinggal bersama orangtuanya di Barampang, Desa Bonto Matene Kecamatan Mandai ini, baru dibawa ke rumah sakit pada Kamis pekan lalu.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Orangtua pasien DBD yang dirawat di RSUD Salewangang Maros, Muh Fahri (6), Ira (28) mengaku menyesal terlambat membawa putranya ke rumah sakit. Fahri dilarikan ke RSUD Salewangang setelah kondisinya cukup parah.
Ira yang ditemui tribunmaros.com saat menjaga putranya yang sementara terbaring dan diinfus mengatakan, awalnya Fahri hanya deman.
"Sudah dua pekanmi Fahri sakit. Saya kira deman biasaji, ternyata DBD sama tipes," katanya, Selasa (26/1/2016)
Fahri yang tinggal bersama orangtuanya di Barampang, Desa Bonto Matene Kecamatan Mandai ini, baru dibawa ke rumah sakit pada Kamis pekan lalu.
Saat itu kondisi Fahri sudah mulai parah dan terus menangis. Jika diberikan obat panas, deman Fahri menurun.
"Saya tidak tahu kalau ini DBD. Kalau saya kasih obat, demannya turun. Tapi kalau malam, panas lagi," ujarnya.
Hingga saat ini bocah yang masih duduk di bangku TK itu menjalani perawatan rawat inap. Fahri merupakan pasien BPJS.
Ira mengaku sempat kecewa dengan pelayanan medis saat putranya dirawat di IGD. Pasalnya, pelayanannya tidak maksimal.
Namun, saat dipindahkan ke ruang perawatan Tulip, pelayanan perawatnya sudah maksimal.
"Waktu di IGD, jarang dilihat sama dokter. Sekali- kaliji ada perawatnya. Tapi disini, perawatnya ada terus. Jadi saya tidak was-was lagi," ujarnya.