Ini Gaji Tukul Saat Pertama Nongol di TV, Bandingkan Sekarang
Namun dibalik kesuksesan Tukul seperti sekarang ini, ada berbagai cerita kesedihan perjalanan hidupnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Benarkah acara talk show Trans 7 ‘Bukan Empat Mata’ bubar karena sang pembawa acara Tukul Arwana meminta kenaikan honor hingga Rp 90 juta per episode?
Hingga saat ini pemilik kumis ‘lele’ itu belum memberikan klarifikasi.
Namun tak bisa dipungkiri Tukul sudah menjadikan acara ini menjadi tontonan yang begitu digemari dan tentu saja ratingnya selalu tinggi.
Tukul dan acara Bukan Empat Mata memang tak bisa dipisahkan. Bukan Empat Mata adalah Tukul begitupun sebaliknya.
Namun dibalik kesuksesan Tukul seperti sekarang ini, ada berbagai cerita kesedihan perjalanan hidupnya.
Tukul pernah menjadi supir. Bahkan untuk makan sekalipun ia kadangkala harus ngutang.
Tukul pertama kali dikenal di TV saat membintang video klip lagu anak-anak ‘Diobok-obok’ yang dibawakan Joshua.
“Saat itu honor saya Rp 500 ribu dipotong Rp 100 ribu, yang saya terima Rp 400 ribu,” cerita Tukul saat menjadi bintang tamu di acara ‘Sebelas Dua Belas’ Kompas TV Juli 2015 lalu.
Namun bukan tanpa hambatan, saat itu Joshua enggan syuting bareng dengan Tukul. Joshua sampai menangis.
“Waktu itu saya takut juga, kalau anak ini tidak mau bisa-bisa saya tidak dapat uang,” kata Tukul.
Setelah dibujuk Joshua akhirnya mau syuting bareng Tukul.
Seiring dengan waktu, karier Tukul terus menanjak. Dari dunia komedi hingga ke presenter.
Di sini ia meraih kejayaannya. Tukul menjadi jutawan dengan bayaran termahal.
Pada tahun-tahun pertama Empat Mata, Tukul menerima honor per episode Rp 20 juta.
Kemudian setelah kontraknya diperbarui pada awal 2012, honor Tukul menjadi Rp 35 juta per episode, dengan Bukan Empat Mata masih berdurasi 1 jam.
Dengan bayaran Rp 35 juta perepisode (1 jam), Tukul hampir sekelas Mario Teguh saat itu, yang berhonor Rp 40 juta per satu jam. Tapi Tukul tiap malam muncul di TV mulai September 2005 sementara Mario Teguh baru-baru saja mengasuh "Mario Teguh The Golden Ways" di Metro TV.
Pada tahun 2013, kabar lain menyebutkan uang honorarium Tukul sebenarnya sudah naik menjadi Rp 60 juta dari sebelumnya Rp 50 juta per episode.
Belum lagi bila dia diundang ke acara-acara offair, menjadi pembicara di program bincang-bincang, menjadi motivator di seminar ini itu, menjadi host, honor dari "Mister Tukul Jalan-jalan", dan sebagainya.
Aset dan Bisnis
Konon Tukul juga menjalankan bisnis properti dan kuliner.
Tukul dikabarkan membeli banyak tanah yang didirikan bangunan untuk kos maupun rumah kontrakan.
Di dunia kuliner dia membuat bakso merek "Bakso Tukul Arwana" yang di-franchise-kan.
[sumber: anekainfounik.net]
Ia menawarkan enam menu yang bisa dipilih, yakni bakso original, bakso barbeque madu, kwetiau goreng, nasi goreng, bakso siomay, dan bakso telur. Satu porsi dibanderol mulai dari Rp 11.500 hingga Rp 24.500.
Gerai perdana " Bakso Tukul Arwana" berlokasi di Jakarta. Ketika dirintis, usaha ini langsung menawarkan kemitraan. Saat ini ada empat gerai mitra yang segera dibuka. Mitra tersebut tersebar di Jakarta, Kudus, Batam, dan Pekanbaru.
Kasus dengan Bella Saphira
Namun di bali kecemerlangan Tukul diacara ini, terselip beberapa kali kontroversi yang menuai kecaman dan huatan.
Dari beberapa sumber dirangkum inilah tayangan ‘Bukan empat Mata’ yang awalnya bernama “Empat Mata’ yang dianggap kontroversial:
Teguran pertama diberikan karena acara ini karena menampilkan adegan Sumanto si pemakan manusia (2007).
Pada 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh KPI karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Kemudian Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program menjadi "Bukan Empat Mata" dan tetap menayangkannya.
Pada Desember 2009, Tukul kena batunya setelah mencolek dengan sengaja bagian pantat bintang tamu Bella Shapira. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun menegurnya.
Setelah menjadi Bukan Empat Mata pun masih saja bergelimang dosa. Pada 2009, KPI memberikan teguran pertama karena tamu Tukul saat itu, Kangen Band, tidak sengaja menyebut nama alat kelamin karena latah saat menjatuhkan sesuatu.
Pada Juni 2010, Bukan Empat Mata kembali menerima teguran dari KPI karena bintang tamu Atika membaca Basmalah saat akan minum wine yang haram di agama Islam.
Selain itu acara ini mendapat sorotan karena menghina pria tua berusia 140 tahun asal Sukabumi yang terdeteksi petugas sensus penduduk 2010.
Pada Mei 2012, Bukan Empat Mata menerima sanksi dari KPI berupa pengurangan durasi yang menyebabkan program tersebut hanya boleh disiarkan selama satu jam setiap hari selama tiga hari berturut-turut, karena ada adegan tidak sopan saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pada Agustus 2012, Bukan Empat Mata menerima peringatan tertulis dari KPI karena salah satu host wanita, Marcella Lumowa, menyampaikan cerita berjudul "Doa Seorang Wanita Bernama Susi".