Secangkir Kopi dan Alunan Instrumental di Kota Maros
Cafe yang menyajikan konsep kopi racikan modern itu berlokasi di Jl Gladiol Maros di kawasan pertokoan di jantung Kota Maros
Penulis: Ansar | Editor: Ridwan Putra
*Cafe The Clove di Maros
SECANGKIR kopi, entah itu espresso, mochacino, cappucino, atau latte, yang dinikmati bersama alunan musik instrumental dalam sebuah cafe, rasanya begitu eksotis. Bagi penikmat kopi, rasa dan aroma kopi tentu hal yang utama, tetapi tempat dan suasana dimana kopi itu dinikmati, juga menjadi ekspektasi lain bagi penikmatnya.
Bagi “pelancong” cafe atau warung kopi yang suka berpetualang mencari ekspektasi lebih dari sekadar menyeruput kopi, maka Cafe The Clove yang berada di Kabupaten Maros bisa menjadi rujukan.
Cafe yang menyajikan konsep kopi racikan modern itu berlokasi di Jl Gladiol Maros di kawasan pertokoan di jantung Kota Maros. Tak susah menemukan lokasinya karena dekat dari jalan poros dan lokasi wisata kuliner “Pantai Tak Berombak” di samping terminal di Kota Maros.
Pengelola The Clove, Boby, mengatakan di tempatnya memiliki sejumlah alat racikan kopi seperti mesin racik kopi espresso, syphon, V60, aeropress, cold drip, moka pot, kalita, dan chemex.
"Untuk produknya seperti kopi espresso, kopi susu, latte, mochacino/moka, capucino, amerikano, avocado, serta doppio," katanya, kemarin. Cafe ini juga menyajikan live musik atau lantunan musik instrumental pop, ballads, maupun lagu kenangan.
Untuk menu makanan, pengunjung dapat menyantap nasi goreng, pisang goreng spageti dengan harga terjangkau. Sejak dibuka, belum lama ini, cafe tersebut kian ramai dikunjungi warga, politisi, kalangan pengusaha, hingga birokrat.
Dinding Kaca Blur
CAFE The Clove didesain dengan eksterior dan interior yang modern. Nuansa minimalis terasa di beberapa bagian ruangan maupun fasilitas yang ada. Dengan nuansa dan konsep yang diusung itu, tak heran pasar cafe ini lebih banyak menarik pengujung kelas elite untuk bersantai dan menyeruput kopi racikan modernnya.
Terlihat dari beberapa ornamen yang menghiasi ruangan cafe seperti lampu hias minimalis dengan aneka warna yang digantung di plafon. Pengunjung juga dibuat agar tak gerah dengan fasilitas AC yang memberi kesejukan.
Dinding kaca depan cafe juga tampak eksotis dengan rembesan air yang jatuh dari atas hingga memberi pandangan blur pada kaca. Konsep dapur menggunakan mini bar atau barista. Di depannya ada beberapa kursi untuk pengunjung.
Musala dan toilet
Pengunjung tak perlu khawatir dimana bisa melaksanakan ibadah salat jika berada di dalam kafe karena pengelola sudah menyiapkan musala khusus untuk pengunjung di lantai dua gedung Cafe The Clove.
Sementara urusan buang air, kafe ini menyiapkan toilet khusus untuk pria dan wanita secara terpisah sehingga pengunjung merasa nyaman dan bersih.
Penampilan luar kafe ini cukup khas sehingga mudah dikenali. Apalagi, di depan, sebelum masuk kafe berdiri gapura berbahan batu alam. Papan dengan slogan “KEEP CALM AND DRINK” dan “NO COFFEE NO WORKEE” terpajang dengan jelas yang menempel di dinding bagian depan kafe.
Jika terjebak macet atau lelah usai melalui macet dari Kota Makassar, Cafe The Clove bisa menjadi alternatif beristirahat sejenak sambil menyeruput kopi racikannya bersama alunan musik instrumental.(*)