Banom DDI Minta AD/ART dan Simbol Lembaga Diubah
"Silatnas ini bukan hanya membahas AD/ART karena itu tupoksi MUKTAMAR sebagai permusyawaratan tertinggi dalam organisasi," katanya.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ina Maharani
Makassar, tribun - Badan Otononomi (Banom) Darud Dakwah Wal Irsyad meminta pengurus DDI mengubah AD/ART dan simbol lembaga pada silatnas dan musyawarah kerja nasional, di Asrama Haji sudiang, 15-17 Januari 2016 mendatang.
Pimpinan Pusat–Ikatan Mahasiswa DDI (PP-IMDI) Anwar Saleng mengatakan perubahan AD/ART dan perubahan simbol organisasi ranahnya muktamar atau muktamar luar biasa.
“Apa yang terjadi selama ini kita harus bijak menilai dalam mukernas harus fokus pada porsi mukernas itu sendiri, tidak melakukan agenda diluar porsi mukernas,” katanya, Senin (11/1/2016).
Ia pun meminta kader DDI mencari cara supaya penyatuan PB DDI dan DDI Ambo Dalle tidak menimbulkan kekecewaaan dari pihak warga DDI, kubu PB DDI (Prof Rusdy Ambo Dalle) dan DDI Ambo Dalle (Prof Faried Wajedy).
"Silatnas ini bukan hanya membahas AD/ART karena itu tupoksi Muktamar sebagai permusyawaratan tertinggi dalam organisasi," katanya.
Ia pun menyayangkan pimpinan badan otonom di DDI jika hanya Mukernas bisa merubah AD/ART dan simbol organisasi.
"Apalagi terkait penghapusan beberapa badan otonom termasuk IMDI. Sementara badan otonom sangat memberikan konstribusi kaderisasi kepada induk organisasi DDI," katanya.
Majelis Pertimbangan Organisasi PP-IMDI, Suherman mengklarisifikasi tudingan yang tak mendasar selama ini beredar, dia menegaskan bahwa IMDI secara institusi mendukung sepenuhnya silatnas dan mukernas mendatang, IMDI tidak pernah menentang pelaksanaan Mukernas. (*)