Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keluarga Bantah Sintia Sering Dimarahi Sebelum Bunuh Diri

Sintia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena ditegur oleh Ibunya dan takut akan dimarahi oleh ayahnya lantaran tak sengaja merusak tab miliknya.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Sintia, Bocah yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Jl Sunu IV, No. 22 C, Makassar, Sulawesi Selatan, 

Laporan Wartawan Tribun Timur

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Keluarga Sintia, Bocah yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Jl Sunu IV, No. 22 C, Makassar, Sulawesi Selatan, membantah jika Sintia sering dimarahi hingga akhirnya nekat gantung diri.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sintia (14) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Kamis (3/12/2015) malam.

Sintia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena ditegur oleh Ibunya dan takut akan dimarahi oleh ayahnya lantaran tak sengaja merusak tab miliknya.

Namun hal tersebut dibantak oleh keluarga Sintia. Ratna (22) tante korban, mengaku Sintia tak pernah dimarahi oleh orangtuanya. Sinta Justru merupakan anak kesayangan di keluarganya itu.

"Tidak benar itu kalau dia dimarahi. Diami itu anak kesayangan orangtuanya," kata Ratna saat ditemui di rumahnya, Jumat (4/12/2015).

Ratna menambahkan, setiap permintaan Sintia selalu berusaha dipenuhi oleh orang tuanya, khususnya sang Ayah.

"Hampir semua maunya itu dipenuhi, kalau mau boneka pasti dibelikan. Kalau mau ikut jalan sama Ayahnya pasti juga diajak, jadi tidak pernah dia itu dimarahi," tambahnya.

Sementara itu, kedua Orangtua Sintia masih syok dan belum bisa dimintai komentarnya. Jenazah Sintia sendiri dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di kampung halaman Ibunya, di Jeneponto,Sulawesi Selatan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved