Hasbiah, Wanita yang Bunuh Diri di Jembatan Kambara Bukan Janda
Namun hanya pisah ranjang sekitar lima bulan terakhir.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Jenazah seorang janda asal Dusun Takkalasi, Desa Temmapaduae, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang bunuh diri di jembatan kembar Gowa, Hasbiah (35) dikuburkan di pekuburan umum, Takkalasi, Senin (23/11/2015).
Sebelum dikuburkan, jenazah tersebut dimandikan di rumahnya di Takkalasi nomor 27. Jenazah baru dikubur saat menjelang Salat Magrib, setelah pihak keluarganya berkumpul.
Seorang keluarga sekaligus tetangga korban, Muh Nawir (35) mengatakan, Hasbiah belum pernah bercerai dengan suaminya Saharuddin (37). Namun hanya pisah ranjang sekitar lima bulan terakhir.
Orang tua Rahman (5) pisah ranjang lantaran memiliki masalah keluarga. Keduanya pernah hidup rukun di Takkalasi setelah menikah pada tahun 2009 lalu. Sahar warga Gowa dan Hasbiah tinggal di Maros.
Menurutnya, korban yang merupakan anak bungsu dari enam besaudara itu, bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan kerupuk di Pattene sedangkan Sahar bekerja sebagai kontraktor di Malino.
"Saat pisah, Hasbiah tidak melarang suaminya tersebut menjemput anaknya di Maros untuk menginap di rumahnya. Hanya saja jika sudah berada dua hari di Gowa, Hasbiah menelpon suaminya untuk mengembalikan Rahman," katanya.
Jika ditelepon, hari itu juga Saharuddin mengembalikan anaknya. Hasbiah dan Rahman memang tinggal berdua setelah kedua orang tuanya meninggal tiga tahun lalu.
"Ada yang janggal, kenapa dia ke Gowa setelah karaoke di Makassar. Padahal semua keluarga ada di Maros. Dia dibonceng oleh temannya, Anti dia juga warga Puri Pattene," katanya. (*)