Surat Surat Penolakan Pembangunan Kantor Kecamatan Lalabata Beredar di Soppeng
Dari selebaran yang diterima Tribun serta sudah beredar luas di Soppeng, kantor Kecamatan Lalabata tidak pernah disepakati anggota DPRD Soppeng
Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
lihat foto
Laporan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, WATANSOPPENG-Proyek pembangunan kantor Kecamatan Lalabata di Eks Pasar Lolloe, Jl Poros Takalalla-Watansoppeng, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng mencuat lagi.
Perencanaan proyek pembangunan kantor Kecamatan Lalabata selama 150 hari kelender dan menggunakan anggaran APBD Rp 2.777.880.000 miliar. Pelaksana proyek itu, PT Raihan Perkasa Konstruksi.
Dari selebaran yang diterima Tribun serta sudah beredar luas di Soppeng, kantor Kecamatan Lalabata tidak pernah disepakati anggota DPRD Soppeng jika dibangun di eks Pasar Lolloe.
Namun DPRD Soppeng menyapakati atau menyetujui anggaran pembangunan kantor Kecamatan Lalabata di eks kantor Kecamatan Lalabata yang sebelumnya terbakar, Jl Attang Benteng, No 125 Watansoppeng.
Berikut kutipan dalam surat edaran yang diterima Tribun, Kamis (12/11) malam.
Pada rapat pembahasan RANPERDA APBD Tahun 2013 dengan pemerintah daerah, semua Fraksi DPRD Kabupaten Soppeng menyetujui anggaran pembangunan Kantor Kecamatan Lalabata pada lokasi sekarang ini di Jalang Attang Benteng Nomor 125 Watansoppeng dan tidak pernah membicarakan apalagi menyetujui untuk dipindahkan lokasinya ke Pasar Lolloe.
Dalam surat itu, lima Fraksi DPRD Soppeng turut bertandatangan. Bahkan ketua dan wakil ketua DPRD Soppeng ikut bertandatangan.
Mereka yang bertanda tangan, Ketua DPRD Soppeng, Andi Kaswadi Razak, Wakil Ketua I DPRD Soppeng, Andi Mapparemma, Wakil Ketua II Andi Kuneng.
Ketua Fraksi Golkar, Syahruddin M Adam, Ketua Fraksi Demokrat, Hairuddin Tahang, Ketua Fraksi Pembaharuan, Andi Wedang, Ketua Fraksi Amanan Nasional, M Absar Salim Abbas Sabbi dan Ketua Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andi Besse Mengawati
