RIP dr Dionisius Giri Samudra
Kata Ikatan Dokter Indonesia soal Dokter Muda Meninggal Karena Sakit dan Terkendala Biaya Evakuasi
Sejumlah dokter senior menyebut gaji dokter internship hanya Rp 2,5 jutaan per bulan.
MAKASSSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kalangan dokter di Indonesia sedang berduka saat memperingati Hari Kesehatan Nasional, Kamis (12/11/2015), hari ini.
Dokter muda, Dionisius Giri Samudra meninggal dunia karena sakit di RS Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Rabu (12/11/2015), sekitar pukul 18.00 WIT.
Dia menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya mencapai 50 ribu.
“Dari kejadian ini, kita tersadarkan mengenai risiko bagi mereka yang menekuni profesi kedokteran. Kita kembali mengingat beberapa kejadian serupa yang dialami dokter-dokter, yang dengan berani bertugas di daerah dengan medan pengabdian berat dan berisiko tinggi di daerah endemis penyakit tertentu,” demikian kutipan isi press release Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Kamis hari ini.
Sebelum meninggal, dokter yang sedang menjalani program internship di rumah sakit itu sejak Juni 2015, sempat akan dirujuk ke rumah sakit di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku, namun terkendala alat transportasi.
Pesawat udara untuk evakuasi tidak ada, terlebih jika menggunakan kapal laut.
Dari Dobo ke Ambon, perjalanan menggunakan pesawat udara perintis membutuhkan waktu hingga 2,5 jam.
Jika menggunakan kapal laut maka perjalanan ke Ambon dibutuhkan waktu berhar-hari.
Tak hanya itu, masalah biaya juga menjadi kendala.
Jika harus mencarter pesawat udara atau kapal laut, berapa banyak biaya dibutuhkan.
Sejumlah dokter senior menyebut gaji dokter internship hanya Rp 2,5 jutaan per bulan.
Mereka prihatin atas kondisi juniornya sekarang.
Agar kondisi tersebut tak terulang di tengah keterbatasan segala hal, PB IDI mengimbai pemerintah pusat dan daerah melalukan langkah preventif kepada para dokter peserta internship.
“Bersama-sama membekali dokter-dokter dan tenaga kesehatan lain yang dikirim ke daerah agar lebih siap. Melakukan langkah profilaksis dan tatalaksana awal jika dokter dan paramedis juga jatuh sakit. Akses informasi dan prosedur evakuasi perlu ditingkatkan untuk daerah sangat terpencil, kepulauan, dan perbatasan di mana terdapat pelayanan kesehatannya,” demikian kutipan isi press release itu atas nama Ketua Umum PB IDI, dr Zainal Abidin.(*)