RIP dr Dionisius Giri Samudra
Cara Dokter Beri Penghormatan Kepada Andra yang Meninggal saat Tugas
Andra telah bertugas di sebuah puskesmas di Kepulauan Aru sejak Juni 2015 lalu.
AMBON, TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah dokter Dionisius Giri Samudera yang biasa disapa Andra saat ini telah dibawa dari Kota Dobo Kepulauan Aru Maluku menuju Tual, Maluku Tenggara, melalui jalur laut.
Sebelum proses pengangkutan, perwakilan pemerintah daerah, para medis termasuk dokter serta pihak rumah sakit RSUD Cendrawasih terlebih dahulu melakukan acara pelepasan dengan sebuah upacara penghormatan terakhir.
“Tadi ada upacara penghormatan sebelum jenazah dr Andra dievakuasi,” kata Kepala RSUD Cendrawasih Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, Hendrik Hentije Darakay, saat dihubungi dari Ambon, Kamis (12/11/2015).
Menurut Hendrik, selain upacara pelepasan dan penghormatan terakhir, jenazah juga didoakan.
”Jenazah korban didoakan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya,” kata Hendrik.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tidak adanya sarana transportasi udara di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, membuat jenazah Andra yang meninggal dunia di RSUD Cendrawasih Dobo, Rabu (12/11/2015) malam, sulit dibawa.
Jenazah Andra tidak bisa langsung dibawa ke keluarganya untuk segera dimakamkan karena harus dibawa melalui laut sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lama.
Jenazah baru dibawa melalui laut pada pukul 11. 00 WIT siang ini.
Hendrik mengaku, Andra telah bertugas di sebuah puskesmas di Kepulauan Aru sejak Juni 2015 lalu.
Rencananya, setelah tiba di Tual, Andra kemudian akan dievakuasi dengan menggunakan pesawat domestik menuju Bandara Pattimura Ambon.
Penerbangan di Dobo mengalami masalah sehingga tidak ada pesawat yang bisa digunakan untuk membawa jasad Andra.
Saat ini, sejumlah keluarga Andra juga telah berada di Dobo. “Keluarga korban sudah ada di sini, dan saat ini saya masih bekerja, nanti saya kabari lagi,” kata Hendrik sambil menonaktifkan hubungan telepon.
Diberitakan sebelumnya, almarhum dokter Dionisius Giri Samudera yang selama ini bertugas sebagai dokter PTT di Kepulauan Aru ini meninggal dunia karena demam disertai penurunan kesadaran trombosit.(rahmat rahman patty)