Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MotoGP: Kami Tak Cukup Bukti Rossi Tendang Marquez

Namun, ganjaran penalti itu diberikan bukan lantaran Marc Marquez jatuh.

Editor: Ilham Mangenre
topgear
Detik-detik jelang insiden di tikungan ke-14 Sirkuit Sepang yang melibatkan pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, Minggu (25/10/2015). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Insiden Sepang yang melibatkan pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez berujung pada sanksi tiga poin penalti pada The Doctor.

Namun, ganjaran penalti itu diberikan bukan lantaran Marc Marquez jatuh. 

Soal kontroversi tendangan Rossi ke motor Marquez hingga kini masih menjadi misteri. Pihak penyelenggara MotoGP sekalipun belum bisa memastikan jika jatuhnya Marc Marquez lantaran tendangan Rossi.

Direktur Keselamatan MotoGP, Franco Uncini, seperti dilansirfoxsport menyebut pihaknya tak memiliki bukti cukup soal gerakan kaki Valentino Rossi beberapa detik setelah Marquez oleng dan terjatuh.

"Kami memilih tak mengeluarkan pendapat soal itu (gerakan kaki) lantaran kami tak punya cukup bukti. Gerakan kaki Rossi bisa saja karena imbas dari benturan," katanya. 

Soal Penalti Rossi

Managing Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis menegaskan, keputusan race direction MotoGP menjatuhkan penalti tiga poin ke pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi atas insiden Sepang yang melibatkan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez bukan lantaran jatuhnya Marc Marquez.

Tiga poin penalti yang terakumulasi menjadi empat poin penalti lantaran Rossi sudah mengoleksi satu pin sebelumnya itu membuat Rossi harus start dari posisi paling akhir di seri terakhir MotoGP di Valencia, Spanyol.

Lin Jarvis menyebut, hukuman ke Rossi dijatuhkan karena aksi Rossi memelankan motor, memepet Marquez atas tujuan membuat rivalnya itu melebar ke luar lintasan.

Ini merupakan tindakan ilegal yang jadi dasar dijatuhkannya penalti, bukan lantaran jatuhnya Marc Marquez.

"Saya sangat sedih, peristiwa tersebut menyebabkan pebalap lain jatuh. Saya rasa Valentino terbukti, sayangnya harus kami katakan, telah melakukan menuver yang tidak legal. Itulah mengapa dia dikenai penalti," kata Jarvis.

Yamaha sudah mengajukan banding atas keputusan Race Direction. Rossi pun sudah menyatakan keberatannya. Dengan selisih keunggulan hanya tujuh poin atas Lorenzo, start dari posisi paling belakang jelas jadi bencana bagi pebalap 36 tahun tersebut.

Rossi juga mengatakan bahwa dia tidak bermaksud menendang Marquez sama sekali. Hal ini didukung oleh Jarvis.

"Tendangan secara umum merupakan gerakan ke depan yang agresif, dan di kasus ini kakinya mengarah ke belakang. Menurut Valentino, dia disenggol, lalu kakinya lepas dari pedal dan mengarah keluar. Saya pikir, bukan tindakan bijak untuk menendang motor RCV213V (Honda) seberat 157 kg," kata Jarvis. (*)


Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved