Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada di Sulsel 2015

Komisioner KPU Sulsel: Resiko Penyelenggara Pilkada Tak Sebanding Honornya

Belum lagi, anggaran dari Pemkab sangat sulit dicairkan.

Penulis: Ilham Arsyam | Editor: Suryana Anas
zoom-inlihat foto Komisioner KPU Sulsel: Resiko Penyelenggara Pilkada Tak Sebanding Honornya
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel Menggelar diskusi untuk mengantisipasi adanya politik uang saat pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2015. di kantor KPU Sulsel, Kamis (8/10/2015). Diskusi yang melibatkan KPK, KPU, dan Bawaslu ini menghadirkan pembicara Deputi Bidang Pencegahan KPK Guntur Kusmeiyano dan Alfi Rachman Waluyo. Selain itu Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi dan Komisioner KPU Sulsel Khaerul Mannan. tribun timur/muhammad abdwian

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Arsyam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Komisioner KPU Sulsel divisi hukum, Khaerul Mannan mengatakan curhat penyelenggara Pilkada di Kabupaten dalam diskusi dengan KPK Kamis (8/10/2015) kemarin terkait honor mereka adalah sesuatu yang wajar.

Menurut mantan ketua KPU Parepare ini, tingginya resiko dengan upah yang mereka dapatkan belum sebanding. Belum lagi, kata Khaerul, anggaran dari Pemkab sangat sulit dicairkan.

"Alangkah baiknya memang anggaran Pilkada kedepan ini ditanggung APBN sehingga tak ada tumpang tindih kepentingan dengan kandidat incumben," katanya Jumat (9/10/2015).

Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi mengungkapkan fakta jika pengawas lapangan menerima upah sangat rendah. "Di Gowa misalnya setelah kita hitung-hitung dari anggaran yang ada untuk pengawas lapangan hanya kebagian Rp100 ribu perbulan, bayangkan itu," katanya. (*)

Tags
KPU Sulsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved