Tragedi Aviastar MV7503
Adex 2 Hari Hanya Makan Daun saat Cari Aviastar dan Nginap Depan 10 Mayat
Rombongan ini langsung teriak "Allahu Akbar" dan "La Ilaha Illallah" ...
PALOPO, TRIBUN-TIMUR.COM – Butuh perjuangan keras untuk menemukan pesawat Aviastar PK-BRM yang hilang kontak, Jumat (2/10/2015).
Kapolres Luwu, AKBP Adex Yudiswan, mengatakan, saat pesawat jenis Twin Otter DHC-6 beserta 10 orang di dalamnya dicari, ia harus berusaha keras agar mampu bertahan hidup.
Sejak Minggu (4/10/2015), dia telah berada di hutan bersama rombongan.
Mulai siang Senin (5/10/2015), seluruh logistik persiapan yang dibutuhkan berupa makanan berkarbohidrat dan air minum telah habis.
Sehingga saat mencari pesawat dan korbannya mulai Senin di Bukit Bajaja, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, ia hanya makan pucuk pohon palm dan minum air dari rotan untuk bertahan hidup di dalam hutan.
"Hari Selasa sekitar pukul 12.00 siang, baru kami minum air. Itu pun kami minum air sungai,” kata Adex.
Nginap Depan Mayat
Adex dan rombongan menginap semalam di Bukit Bajaja, Gunung Latimojong saat menemukan bangkai pesawat Aviastar.
"Kami menginap satu malam di depan pesawat Aviastar," ujar Adex.
Namun, Adex enggan menjelaskan hal-hal apa yang ia rasakan saat menginap di depan pesawat Aviastar beserta 10 mayat korban.
"Kalau masalah gaib, jangan tanya ke saya. Tapi tanya langsung sama teman - teman yang ikut,” kata Adex.
Adex dan rombongan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar mereka mampu mengevakuasi korban pada esok harinya.
Saat korban dan pesawat ditemukan, rombongan ini langsung teriak "Allahu Akbar" dan "La Ilaha Illallah" artinya Allah Maha Besar dan Tiada Tuhan Selain Allah.
Penghargaan Kapolri
Dikutip dari Kompas.com, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Polisi Pudji Hartanto Iskandar mengatakan telah melaporkan prestasi Kapolres Luwu yang menemukan pesawat Twin Otter Aviastar yang jatuh, kepada Kapolri, Jendral Badrodin Haiti.