Kecelakaan Derek Mekah
Kakek Asal Sidrap Korban Selamat Tragedi Crane Sempat Tertimbun Batu
"Alhamdulillah, saya lolos dari maut, padahal sebagian tubuh tertimbun bebatuan," Jelasnya.
Penulis: Ardy Muchlis | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu korban crane di Masjidil Haram, Paharuddin Pili (73) akhirnya tiba di Makassar, Rabu (30/9/2015) malam. Ia tergabung bersama rombongan Kloter 2 embarkasi Makassar.
Paharuddin Pili (73) yang berasal dari Sidrap itu menceritakan detik-detik dari tragedi maut itu. Ia lolos dari bencana itu, padahal hampir seluruh tubuhnya sempat tertimbun bebatuan akibat jatuhnya alat berat Crane di Masjidil Haram
"Alhamdulillah, saya lolos dari maut, padahal sebagian tubuh tertimbun bebatuan," Jelasnya.
Pria kelahiran Sinjai itu, bercerita saat kejadian menjelang magrib. Ia baru saja melakukan serangkaian ibadah sore itu di Masjidil Haram. Paharuddin berada dilantai 3 masjidil haram.
Sambil menunggu waktu magrib, ia tidur-tiduran. Beralaskan tas kecil dikepala, Ia memandangi langit-langit masjid. Tiba-tiba, terdenagr suara ledakan keras, diikuti rerutuhan batuan menimpanya. Ia langsung tak sadarkan diri.
Ia sempat tak sadarkan diri. Akibat dari kejadian itu, Paharuddin harus mendapatkan belasan jahitan dikepala. Telapak kaki kiri luka besar.
"Saya jatuh, saya tidak sadarkan dirimi, kepala dijahit, kaki sakit, telapak kaki kiri patah," jelas Paharuddin Pili didampingi Istri, Nurhaena (43).
Hingga tiba di Makassar, Paharuddin harus dibopong berjalan karena telapak kaki kirinya masih diperban.