Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gencar Kirim Info Lorong, "Masduli" Diteror Pejabat Pemkot Makassar

Beberapa detik lalu, pukul 00.58, Kamis (1/10/2015) dini hari, Masduli mengadu ke wali kota melalui Grup WhatsApp yang di-admin oleh Aspiannor Masrie

Editor: AS Kambie
Pesan teror untuk Masduli yang dikirim di Grup WhatsApp KANAL/LORONG, Kamis (1/10/2015) dini hari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gegara gencar memposting foto dan informasi tentang kebersihan di lorong, kelurahan, dan kecamatan, pemilik aplikasi WhatsApp Masduli mengaku diteror oleh sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Masduli bukanlah nama sebenarnya pemilik aplikasi WhatsApp yang gencar memposting foto dan info di Grup LORONG/KANAL itu. Nama itu dia ringkas dari Masyarakat Peduli.

Beberapa detik lalu, pukul 00.58, Kamis (1/10/2015) dini hari, Masduli mengadu ke Wali Kota Danny Pomanto melalui Grup WhatsApp yang di-admin oleh Aspiannor Masrie itu. Grup ini diikuti puluhan lurah, camat, kepala dinas, penasihat wali kota, dan pejabat lainnya.

“Tabe’, Pak Wali. Saya tidak tersinggungji kalau dicaci-maki seperti ini. Saya tahu saya salah karena sudah memberikan info2 yang menurut bapak-bapak yang terhormat fitnah bagi mereka,” tulis Masduli.

Tapi Masduli tak keder. “Tabe di' siapa pun yg krimkn ka sms sy.sy mhn mf klo info2 sy sgt menyusahkn para camat lurah dan kepala dinas.sy tdk punya mksd apa2 sy cmn mau membantu wali kota utk menjalankn programx.tp klo anda merasa trganggu dan mau mengancam sy agar sy brhenti bicara.mf2 masduli orgx tdk seperti itu.anda jual sy beli.tp mudh2an ini tdk trjadi.semoga kita bs bekerja sm.dlm menjalankn amanah pak wali.klo mmg anda tdk sanggup menjalankan program pak wali.lbh baik bpk minta mundur sj.jgn mengancam sy.krn masduli tdk perna takut sedikit pun utk memberikan info2 yg Rill.silahkn pilih bpk yg dtgi saya atw sy yg dtgi bpk.trims,” tulis Masduli.

Masduli mengaku memberanikan diri keluar rumah, setelah menerima teror, untuk mencari warkop yang memiliki jaringan wifi untuk membaca rangkaian pesan teror yang dia terima dari sejumlah pejabat.

Dia memposting foto rekaman pesan teror yang dia terima. Kalimat dalam foto itu berisi kalimat-kalimat kotor dalam Bahasa Makassar.

Hingga berita ini diturunkan, wali kota belum memberi tanggapan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved