Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jadi Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Aru Terima 700 SMS Sehari

10 SMS pertama pun selalu saja berisi laporan tentang pendidikan.

Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
NGOPI - Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar (DPKM) Ir Farouk M Betta MM (tengah) saat berbicara pada Ngopi (Ngobrol Pendidikan) Seri I, Minggu (6/9/2015) sore. Bertempat di Kantor Tribun Timur, Makassar. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar (DPKM), Ir Farouk M Betta MM, mengaku hampir setiap hari menerima pesan singkat elektronik (SMS) sekira 700-an.

Padahal sebelumnya, ayah tiga anak yang akrab disapa Aru ini hanya menerima sekira 200-an SMS setiap hari.

“10 SMS pertama pun selalu saja berisi laporan tentang pendidikan. Apa boleh buat, ini konsekuensi amanah yang harus diemban dan dinikmati,” tutur Aru yang juga Ketua DPRD Kota Makassar ini saat menjadi pembicara pada Ngopi (Ngobrol Pendidikan) Seri I, Minggu (6/9/2015) sore.

Ngopi berlangsung di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih No 430, Makassar. Obrolan yang digelar DPKM kali ini membahas tema Siswa dan Film.

Selain Aru, tampil sebagai pembicara adalah Kepsek SMPN 18 Makassar Matturungan SPd MPd, Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie dan Sekretaris DPKM A Munsir GS. Pembicara lain adalah Amrin Nuryani dan Halim Gani, keduanya praktisi film dari Makkita Cinema Production.

Diskusi ini juga dihadiri sejumlah pelajar dari SMP 18 Makassar yang baru-baru ini karya film pendeknya mendapat penghargaan dari ILO.

Pada obrolan yang dikemas santai ini, Aru menegaskan komitmen DKPM yang sangat mendukung pengembangan siswa di bidang industri kreatif. Semisal pengembangan skil di bidang perfilman.

“Pokoknya kalau ada pelajar Makassar yang berprestasi, termasuk berprestasi nonakademik, DPKM akan berusaha membantu. Termasuk akan memediasi mencarikan bantuan dari berbagai pihak,” kata politisi Golkar kelahiran 20 September 1970 lalu ini.

Mantan aktivis mahasiswa Universitas Muslim Indonesia mengaku merasa berdosa jika ada pelajar Makassar yang berprestasi, namun tak mendapat perhatian.

Penegasan Aru itu merespon curhat beberapa peserta diskusi yang menyatakan bahwa sebenarnya banyak pelajar di Makassar jago buat film. Bahkan film karya pelajar Makassar diakui banyak sineas profesional.

“Namun selama ini, mereka seakan one man show. Masih sangat minim perhatian dari pemerintah,” tutur Amril, salah satu sineas muda Makassar. (*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved