Prostitusi Online
Begini Cara Mucikari WB Jual Seks ABG-nya di Kota Makassar
WB ditangkap bersama sejumlah wanita dagangannya berinisial A (18), SH (17), dan An (17). Ketiga perempuan dagangan tersebut adalah pelajar.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ilham Mangenre
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Mencari pelanggan dan menawarkan gadis ABG atau 'anak baru gede' kepada pria hidung belang via blackberry messengger (BBM). Setelah deal, main di hotel. Begitulah cara mucikari prostitusi online Kota Makassar bernama Wahyu Bongka (WB).
Harga seks jualan tersangka WB, antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per ABG atau sekali booking. Harga tersebut tergantung usia dan kecantikan.
Jika pelanggan sudah sepakat, pelaku membuat janji bertemu untuk transaksi. Setelah itu, pelanggan mencari kamar hotel untuk berhubungan dengan wanita yang dipilih.
WB dapat uang jasa atau duit komisi Rp 300 hingga Rp 500 ribu untuk tiap ABG yang terjual.
Dia mengaku sudah “menjual ABG” sejak tahun lalu.
WB yang juga warga kompleks Sekolah Perpolisian Negara (SPN) Batua, Makassar, tersebut, ditangkap di sebuah hotel bintang dua di Kota Makassar, Selasa (18/8/2015).
Si germo tersebut ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Ditreskrimum Polda Sulselbar).
WB ditangkap bersama sejumlah wanita dagangannya berinisial A (18), SH (17), dan An (17). Ketiga perempuan dagangan tersebut adalah pelajar. Polisi juga membawa saksi bernama Suaib.
"Di hotel, kami menemui tersangka dan akhirnya membekuk tersangka. Selanjutnya tersangka digiring ke Mapolda Sulsel untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata Kepala Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulselbar, Kompol Gany Alamsyah.
Petugas mengamankan uang Rp 1 juta, 1 telepon genggam jenis Blackberry dan 1 kondom.
Menyamar
Penangkapan Wahyu buah dari kepiawaian polisi menyamar menjadi pemesan ABG via online.
Setelah mendengar laporan masyarakat, polisi menghubungi Wahyu via BlakcBerry Messenger (BBM) untuk memesan wanita.
Wahyu mengiyakan permintaan si pemesan dan janjian bertemu di sebuah hotel. Ketika Wahyu datang ke hotel, polisi langsung menangkapnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, polisi juga menggerebek hotel tersebut dan menemukan sejumlah ABG yang diduga korban prostitusi online.
“Dalam penggerebekan polisi juga menemukan sejumlah barang bukti uang tunai Rp 1 juta rupiah, satu unit BlackBerry, dan kondom,” ujar Kombes Barung.
Setelah Bulukumba
Beberapa bulan lalu, Polda Sulsel juga membongkar sindikat perdagangan gadis di bawah umur yang dilakukan Azis alias Azizah alias Cizza.
Warga Jl Pendidikan Raya, Makassar, ini ditangkap di Tanjung Bira, Bulukumba.
Penangkapan Azis juga berawal dari laporan warga. Setelah polisi mendapat informasi masyarakat, polisi memancing tersangka bertransaksi dan janjian bertemu di salah hotel di Jl Pelita Raya, Makassar.
Di hotel itu, polisi hanya mengamankan enam PSK yang dijajakan tersangka. Azis lolos dan melarikan diri ke Bulukumba.
Azis menawarkan ABG di BBM, Facebook, dan jejaring sosial lainnya. Dia memasang foto-foto wanita yang diperdagangkan.
Modus Azis lebih canggih. Pelanggan bisa melakukan pembayaran via online. Tarif sekali “pakai” Rp 1,5 hingga Rp 3 juta. Azis memotong pembayaran pelanggan 50 persen untuk biaya operasional.(*)