Hadriani, Calon Penerima Beasiswa Bidikmisi yang Ingin Jadi Guru

Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE--Hidup sebatang kara berstatus anak yatim piatu, membuat Hadriani berupaya memiliki kehidupan yang lebih baik dengan bercita-cita sebagai seorang guru.

Hadriani merupakan salah satu calon penerima beasiswa Bidikmisi Universitas Negeri Makassar (UNM) dan telah diterima di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Alumnus SMAN 1 Ulaweng ini senantiasa menjadi juara kelas dan tidak jarang mewakili sekolahnya ke berbagai lomba, khususnya lomba cerdas cermat. Saat duduk di bangku SMA, Hadriani tidak hanya fokus pada pelajaran, ia juga aktif di organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS).

"Saya ingin menjadi guru seperti alrmarhumah ibu saya yang dulunya juga seorang guru," kata Hadriani saat dikunjungi Rektor UNM Prof Arismunandar bersama rombongan yang melakukan verifikasi kepada calon penerima beasiswa bidikmisi di Kabupaten Bone, Jumat (26/6/2015).

Ayah Hadriani pun telah meninggal dan juga telah berpisah dengan ibunya. Setelah kedua orangtuanya berpisah, Hadriani tinggal bersama ibunya. Namun, sejak ditinggal pada 2011, Hadriani kini tinggal bersama walinya yang merupakan sepupunya, Misnawati.

Setelah ditinggal ibunya, Hadriani mengandalkan gaji peninggalan ibunya sebesar Rp 1,3 juta. Namun, uang tersebut tidak ia pakai sendiri, ia juga menyerahkan sebagian uang tersebut kepada Misnawati untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah yang ia tumpangi.

Pasalnya, Misnawati yang bekerja sebagai petani coklat, hanya mampu mendapatkan uang sebesar Rp 400 ribu setiap bulannya. (*)