Razia Kos Elite di Makassar
Petugas Tangkap Pasangan Homo ini di Kos-kosan Cewek
Saat penggerebekan, sebagian besar wanita muda yang terjaring, langsung menelepon.
Petugas lalu memberikan botol plastik, dengan penutup untuk dijadikan sampel tes urine.
Mereka lalu masuk ke dalam kamar kecil/wc yang ditunjuk petugas, untuk mengeluarkan sampel urine.
Sebelum pengambilan sampel urine, petugas BNN meminta semua penghuni dan tamu di kos-kosan itu mengisi kertas fomulir data diri.
di bagian bawah kertas kuarto berlogo BNN itu, mereka membubuhkan tanda-tangan.
Setelah diperiksa sekitar 70 menit, BNN mengumumkan hasilnya ke wartawan.
Dari sekitar 30 penghuni, lima dinyatakan positif narkoba.
Uji laboratorium mobile BNN, mengkonfirmasikan sampel urine mereka mengandung zat amphetamine adiktif.
Kelimanya lalu digelandang ke mobil truk kancas miliki Sabarah Polrestabes Makassar.
Mereka dibawa ke kantor BNNP Sulsel, di Jl Manunggal, Maccini Sombala, sebelah selatan kota.
Prosedur serupa di kos-kosan Jl Sulawesi, juga dilakukan BNNP di kos-kosan elite di Kompleks IDI, Jl AP Pettarani, Makassar.
Di dua unit bangunan kos ini, ada 10 kamar. Saat digerebek BNN, sejumlah rekan para penghuni ikut bergabung.
Dari sekitar 20 sampel tes urine, BNN mengidentifiksi ada 3 pria dan satu wanita positif narkoba.
"Satu pasangan homo, positif narkoba," kata seorang petugas BNNP.
Di Kos Kompleks IDI yang diketahui milik Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, petugas sempat membuka paksa salah satu kamar.
Penghuni di luar. Namun, petugas menggeledah isi kamar, yang berisi pakaian dan perlengkapan wanita.
Tiga wanita yang mengaku mahasiswi asal Watampone, sempat terjaring razia BNN.
Namun, setelah uji laboratorium, ketiga wanita muda berkulit putih dan berbadan langsing ini, negatif.(*)