Penerimaan Siswa Baru 2015
Guru di Makassar Dilarang Jual Baju Sekolah, Koperasi Diizinkan
"Tidak ada bayar membayar, penerimaan siswa di Makassar itu gratis," ujarnya.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Makassar Alimuddin Tarawe, saat ini mengaku sedang sibuk merumuskan proses penerimaan siswa baru di sekolah tingkat SMP dan SMA di Makassar.
Hal tersebut diungkapkan Alimuddin, saat dikonfirmasi mengenai apa saja yang harua dipersiapkan siswa dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah SMA dan SMP, serta SMK.
"Kita sementara rumuskan dik," ujarnya, Minggu (7/6/2015).
Ia mengatakan proses penerimaan siswa baru tahun 2015 atau ajaran baru ini akan melalui jalur online.
Menurutnya, dengan jalur online, para orangtua dan siswa tidak kerepotan lagi untuk membeli alat tulis serta map disaat mendaftar disekolah.
Proses penerimaan siswa baru ini, tidak memakai uang pendaftaran atau bayar kepada pihak sekolah disaat mendaftar sebagai siswa.
"Tidak ada bayar membayar, penerimaan siswa di Makassar itu gratis," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, meski saat ini pihak Dinas Pendidikan semetara merumuskan mengenai prosea masuk, penerimaan tahun ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya.
Alimuddin menegaskan bahwa tidak ada jual beli perlengkapan sekolah antara guru dan siswa, di sekolah, kecuali di koperasi itu bisa.
Dengan adanya kebijakan tersebut, atau adanya izin dari Dinas Pendidikan, bahwa koperasi bisa menjual perlengkapan siswa seperti vaju, alat tulis, serta lain-lain, itu menunjukkan aturan ini berbeda dari tahun sebelumnya.
Seperti catatan Tribun, saat penerimaan siswa baru di Sekokah SMA pada tahun 2014, sejumlah orangtua murid mengeluhkan proses penerimaan itu karena harga yang diberikan oleh pihak koperasi sangat jauh berbeda dengan harga umum.
Sekadar diketahui, Kadis Pendidikan Tahun 2014 masih dipimpimpin oleh Mahmud BM.
Alasan Alimuddin mengatakan hal tersebut, karena managemen Koperasi Sekolah tidak ada sangkut pautnya dengan sekolah.
"Dek saya pertegas, koperasi dan sekolah beda managemen," kata Kadis Pendidikan Makassar ini