Innalillah, ISIS Bunuh 21 Jamaah yang Sedang Salat Jumat di Arab Saudi
Berikut ini foto-foto korban beserta kondisi dalam masjid yang ambruk
RIYADH, TRIBUN-TIMUR.COM - Setidaknya 21 orang tewas dalam serangan di sebuah masjid Syiah di Arab Saudi yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri Negara Islam (ISIS).
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan jumlah korban tewas sedikitnya 21 orang, lebih tinggi dari perkiraan awal.
Selain itu lebih dari 80 orang mengalami luka-luka. Sebagian dari mereka oleh dokter dikatakan dalam kondisi "sangat kritis".
[Plafon dan jendela runtuh akibat guncangan bom bunuh diri di masjid. Foto: AFP]
Serangan terjadi bersamaan dengan salat Jumat di Masjid Ali, Desa al-Qadeeh, Qatif, Provinsi Timur pada Jumat (22/5/2015).
Kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS mengeluarkan pengakuan bahwa pihaknya berada di belakang pengeboman melalui akun Twitter dan sekaligus mengunggah foto pelaku serangan bunuh diri.
Inilah serangan pertama yang diklaim dilancarkan oleh cabang ISIS di Arab Saudi yang secara resmi didirikan November 2014.
[Korban dilarikan ke rumah sakit terdekat dan puluhan orang masih dirawat. Foto: MIDDLE EAST EYE]
Wartawan BBC urusan keamanan Frank Gardner melaporkan serangan ini tidak mengejutkan sebab ISIS yang menganut paham Sunni membenci Syiah dan kelompok itu hampir dipastikan mencari peluang memperburuk ketegangan sektarian antara minoritas Syiah dan mayoritas Sunni di Arab Saudi.
Pos Perbatasan Direbut
Di lain tempat, milisi ISIS merebut pos perbatasan terakhir yang menghubungkan Suriah-Irak, yang selama ini dikuasai tentara yang setia kepada pemerintah di Damaskus.
Informasi yang diperoleh organisasi yang memantau hak asasi manusia di Suriah (SOHR) menunjukkan tentara pemerintah mundur dari al-Tanf, biasa disebut pos penyebarangan al-Waleed oleh warga Irak, ketika milisi ISIS bergerak dan masuk ke kawasan.
Wartawan BBC di Baghdad mengatakan ada tiga titik penyeberangan antara Suriah-Irak dan ketiga-tiganya sekarang dikuasai ISIS, yang berarti kelompok tersebut makin leluasa mengatur atau mengirim pasok dari Irak ke Suriah dan sebaliknya.
[Foto yang diunggah kelompok ISIS yang mereka katakan sebagai kontak senjata dengan tentara Suriah di ruas jalan antara Homs dan Palmyra. Foto: AP]
Sehari sebelumnya milisi ISIS merebut kota kuno Suriah, Palmyra, memicu kekhawatiran berbagai peninggalan sejarah penting di kota ini akan dihancurkan oleh ISIS.