Gara-gara Bakso Tak Dibayar, Rifqi Kirim SMS Bom Puskesmas Pallangga
"Dongkol aja karena yang dia sms itu sering makan bakso langsung pergi. Bisa ngutang sampai Rp 8p ribu. Dan biasa omongannya suka merendahkan si Rifqi
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ilham Mangenre
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Jengkel gara-gara pegawai tidak bayar bakso, begitulah alasan Adrian Rifqi (24), mengirim pesan singkat, SMS, dengan ancaman teror bom terhadap Puskesmas Pallangga, Rabu (13/5/2015).
"Dongkol aja karena yang dia sms itu sering makan bakso langsung pergi. Bisa ngutang sampai Rp 8p ribu. Dan biasa omongannya suka merendahkan si Rifqi ini," kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Mochammad Yunus.
Yunus, mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya, di Kelurahan Mangalli, Kecamatan Palangga, Jumat (15/5/2015) pagi.
"Setelah dilacak handphonenya, ternyata yang punya seorang ibu-ibu. Waktu kita interogasi, ternyata anaknya yang gunakan. Si Rifqi ini. Langsung kita bawa ke Polres Gowa," ujarnya.
Tim Gegana Brimob Polda Sulselbar, menyisir Puskesmas Pallangga, pasca teror bom yang membuat panik pegawai puskesmas Jl Poros Palangga, Gowa, Rabu (13/5/2015).
"Iseng ji. Lalu kirim sms begitu. Tidak sangka bisa sampai ada brimob dan gegana. Kalau yang terkirim ke ibu Nurmala, itu kepencet, padahal mau kirim ke Firman dan Adriansyah saja," Yunus menambahkan.
Baca: Tim Gegana Menyisir Puskesmas Palangga Gowa
Pegawai Maafkan
Kemarin, beberapa pegawai Puskesmas Palangga, menjenguk Adrian Rifqi di Markas Polres Gowa.
Mereka, yakni, Siti Nurmala, Firman, Adriansyah, dan didampingi Kepala Tata Usaha Puskesmas Palangga, Muh Nur Ashar Leo.
Ketiganya adalah pegawai yang menjadi korban sms Rifqi.
Nurmala sendiri mengaku sudah memaafkan Rifqi atas perbuatannya. Termasuk Firman dan Adriansyah.