Uang Panai Tertinggi di Bulukumba
Indar Bertemu Adan di Tanah Suci Mekah
Sepulang dari umrah, Adan pun datang menyampaikan maksudnya ke Ambo Sakka.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ambo Sakka, ayah Indar Desrianti (26) mengatakan, dirinya tidak pernah membayangkan jika anak mitra bisnisnya yang bernama Adam Wahyudi akan menjadi calon menantunya.
"Saya tidak pernah membayangkan jika Adam ini mau menjadi anak manantu saya karena selama ini hanya fokus mengurus usaha," kata Sakka, saat menjamu Tribun di rumahnya di Desa Batukaropa, Jumat (8/5/2015) kemarin.
Dia juga menyebutkan, selama ini dia tak pernah melihat Adan menjalin hubungan dengan putri tunggalnya. Sebab Indar Desrianti fokus kuliah di Fakultas Hukum Unhas di Makassar. Setelah menyelesaikan kuliahnya Indar sempat bekerja di Bank BTPN di Bulukumba lalu pindah ke Bank BRI di Tanah Kongkong, Bulukumba.
"Tapi selama ini, kami sering berangkat bareng dengan Pak Massa bersama keluarganya menunaikan Umrah dan keduanya (Adam-Indar) bertemu di perjalanan wisata religi hingga di Mekkah dan mungkin doanya dikabulkan," kata Ambo Sakka.
Sepulang dari umrah, Adan pun datang menyampaikan maksudnya ke Ambo Sakka. Tetapi sebelum diterima acara lamarannya oleh pihak keluarga besar Indar, terlebih dahulu Ambo Sakka mewawancarai calon menantunya itu.
"Saya tanya dia sebelum mereka melamar termasuk niatnya apa? Dan kedepannya harus membangun rumah tangga yang sakinah," tutur Ambo Sakka.
Sebelumnya diberitakan, Indar menjadi wanita paling tinggi panaiknya di Bulukumba. Ia dilamar dengan uang panaik sebesar Rp 505 juta. Masih ditambah dengan uang sepupu Rp 50 juta, 2 ekor kerbau senilai masing-masing Rp 40 juta per ekor, dan mahar setengah 5 hektare.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Sabtu (9/5/2015) hari ini. (*)