Jalur ke Lembah Ramma Diperlebar, Pecinta Alam Sulsel Protes
Lokasinya lebih dekat daripada puncak Gunung Bawakaraeng.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Solidaritas Pecinta Alam Sulsel bersama Forum Pemerhati Lingkungan, mendatangi kantor DPRD Gowa, Senin (4/5/2015).
Para pecinta alam ini memprotes adanya pelebaran jalan jalur pendaki menuju Lembah Ramma, Gunung Bawakaraeng, Lingkungan Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa.
"Pelebaran jalan ini tentu merusak lingkungan. Dan dampaknya bisa menyebabkan longsor. Awalnya hanya semeter, tapi sekarang pelebaran sudah dua meter," ujar Koordinator Solidaritas Pecinta Alam Sulsel, Mustari, usai pertemuan dengan anggota dewan.
Pelebaran jalan terjadi di jalur Lembah Ramma, sebagai salah satu tujuan camp para pecinta alam. Lokasinya lebih dekat daripada puncak Gunung Bawakaraeng. Namun masih berada dalam kawasan hutan lindung.
"Kami tidak tahu juga siapa yang ada dibelakang atas adanya pelebaran jalan itu. Namun jalurnya menuju Talung Lembah Ramma, " tambahnya.
Informasi yang diterima tribun dari anggota pecinta alam lain, pelebaran jalan sudah berlangsung beberapa bulan lalu. Bahkan menurut cerita sesama pendaki, ada warga yang berjualan di Talung.
"Dia naik motor trail keatas. Jualan di Talung. Jalur dari Desa Panaikang ke Ramma juga ada pelebaran jalan. Bisa mi lewat mobil, " ujar Ullank yang anggota KPA Jelajah Khatulistiwa ini.
Sementara itu, anggota DPRD Gowa, Abdul Razak, yang menerima aspirasi, mengatakan secepatnya akan memanggil pihak Dinas Kehutanan untuk mengetahui kejelasan adanya pelebaran jalan.
"Kita akan memanggil dinas terkait untuk mencari tahu, apa sudah ada izin kepada warga yang melakukan pelebaran. Mengingat hutan Gunung Bawakaraeng masuk dalam kawasan hutan lindung," katanya. (*)