Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Andi Oddang Meninggal

Cerita Pangkat Pertama Andi Oddang di Angkatan Laut

Oddang dan rombongan pemuda barlayar hingga ke pulau Jawa waktu itu.

Editor: Ina Maharani
dok tribun-Timur/fb/ima-kesuma
Brigjen (purn) Andi Oddang dan dosen Budaya UNM Dr Ima Kesuma, usai upacara hari kemerdekaan 2014 di Gubernuran. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Andi Oddang resmi menjadi anggota kesatuan 001 Angkatan Laut Surabaya pada akhir Mei 1946. Oddang mendapat kesempatan bergabung dalam kesatuan setelah berupaya meninggalkan tekanan militer di Parepare.

Oddang dan rombongan pemuda barlayar hingga ke pulau Jawa waktu itu. Ia dan delapan rekannya mendapat tanda pangkat pertama sebagai Letnan. Ia mendapat tugas pertama sebagai intelejen setelah berkenalan dengan pimpinan militer Angkatan Laut Indonesia di Surabaya , Laksamana Atmaja, Laksamana Natsir, dan Sutrisno di Markas Angkatan Laut Lawang.

Kesatuan 001 Angkatan Laut Surabaya waktu itu dipimpin Mayor Bolang untuk mengumpulkan data-data keadaan pertempuran front Surabaya.

Beberapa bulan kemudian, situasi menjadi genting. Pasukan NICA (Belanda) menyerobot dan menyerang Sidoarjo pada malam hari. Oddang dan kesatuan lainnya melakukan perlawanan kendati pada akhirnya pasukan Belanda berhasil menduduki Sidoarjo pada 1 Januari 1947.

Setelah pendudukan di Sidoarjo dan Mojokerto pada 17 Maret 1947, Oddang dan beberapa rekannya berniat pindah dari AL ke Angkatan Darat (AD). Konsekuensinya, mereka harus pindah ke Jogjakarta untuk mendapat pendidikan kemiliteran.

Kendati dilarang oleh pimpinan AL waktu itu, Oddang dan sebagian kecil pasukan 001 tetap berangkat ke Jogja dengan kereta api. Di Jogjakarta, Oddang melapor ke Letnan Kolonel (Letkol) Kahar Muzakkar, Komandan Kesatuan Tentara Republik Indonesia Persiapan Sulawesi (TRIPS) dan Andi Mattalatta sebagai wakilnya.

Setelah itu, rombongan Oddang menuju Solo menuju Pasukan Pendidikan Kemiliteran bernama Asrama Republik Indonesia (ASRI), Porwosari. Pendidikan militer dilangsungkan tiga bulan dan hanya beberapa nama saja yang lolos dari rombogan Oddang waktu itu, yakni Edy Sabara, Ismail Tambing, Musa Gani, Andi Amir, dan Andi Oddang.

Oddang bersama 20 pasukan lainnya mengikuti latihan terjun payung untuk persiapan inflitrasi ke daerah musuh. Setelah latihan dilangsungkan, Oddang dan rekannya dipersiapkan untuk ekspedisi Sulawesi.

Ekspedisi tersebut adalah ekspedisi sukarela alias sekali berangkat tanpa memikirkan hidup atau mati. Oddang mendapat pelatihan di Situbondo sebagai persiapan ke Sulawesi. Pelatihan meliputi pengenalan mengenai senjata ringan hingga berat yang akan digunakan nanti.

Pemberangkatan rombongan ekspedisi dimulai dari Situbondo. Rute diatur sedemikian rupa agar tidak tertangkap patroli Belanda yang berjaga di selat Bali sampai Surabaya. Rute yang ditempuh Oddang melaluiTaka Bonerate, Selayar menuju Barang Lompo.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved