Raja Narkoba Ditangkap di Makassar
Dekan FTI UMI: Terima Kasih Resmob Polrestabes Makassar
Hitungan saya, akibat penangkapan ini, tidak kurang 10 ribu warga selamat dari narkoba
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ilham Mangenre

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasan Basri
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM-Akademisi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Zakir Sabara HW mengaku sangat berterimah kasih kepada Tim Resmob Polrestabes Makassar atas penangkapan raja narkoba di Studio 33 Hotel Clarion, Makassar, kemarin.
Zakir yang juga peraih juara asional Penyuluh Anti Narkoba BNN 2007, ini, menilai geliat Resmob Polrestabes Makassar mengungkap gembong Narkoba jaringan internasional di Makassar patut diacungi jempol.
Berikut penjelasan Zakir Sabara yang juga Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Makassar tersebut, Minggu (18/1/2015):
"Entah berapa banyak anak bangsa yang akan rusak dan hancur masa depannya bila sindikat Narkoba internasional ini dibiarkan berkeliaran?
Data menunjukkan, tidak kurang dari 50 orang anak bangsa meninggal tiap hari akibat penyalahgunaan narkoba, belum lagi daya rusak narkoba yang secara cepat dan massif merubah sifat, sikap dan prilaku generasi menjadi semakin buruk.
Bahkan, pelaku tindak kejahatan yang terjadi belakangan ini, termasuk maraknya geng motor, penjambretan dan perampokan dibeberapa supermaket serta pelaku tindak kejahatan dengan kekerasan lainnya tidak lepas dari pengaruh narkoba.
Keseriusan Reserse Polrestabes Makassar, khusus anggota Resmob Polrestabes Makassar melakukan pengembangan dan penangkapan, luar biasa.
Kemampuan menemukan barang bukti 1,2 kg sabu dan 4188 butir Pil Ekstasi bukan perkara mudah. Dibutuhkan kerja ekstra dengan mental kuat menahan godaan dan iming iming.
Hitungan saya, akibat penangkapan ini, tidak kurang dari sepuluh ribu warga Makassar khususnya dan warga Sulsel pada umumnya terselamatkan dari penyalahgunaan narkoba.
Atas prestasi besar penangkapan gembong narkoba internasional tersebut. Masyarakat memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya.
Prestasi tersebut menjadi istimewa Karena ada anggapan yang berkembang ditengah tengah masyarakat bahwa penindakan terhadap peredaran narkoba di Makassar belum mampu menyentuh sampai level jaringan besarnya.
Bahkan, ada kesan masyarakat bahwa mereka berkeliaran dengan bebasnya dia THM dan area publik lainnya termasuk menyasar mahasiswa dan pelajar