Pemilihan Rektor UIN Alauddin
Prof Arifuddin Intens Komunikasi dengan Sivitas Akademika UIN ALauddin
Arifuddin Ahmad mengaku lebih banyak melakukan komunikasi kepada sivitas akademika dibandingkan para senator
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Salah seorang calon rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Prof Arifuddin Ahmad mengaku lebih banyak melakukan komunikasi kepada sivitas akademika, dibandingkan para senator, jelang pemilihan rektor mendatang.
Menurutnya, suara senator seharusnya tidak menjadi hak suara secara individu. Di mana, sebelum menentukan pilihan, seorang senator pun harus meminta pertimbagan kepada seluruh sivitas akademika UIN Alauddin baik mahasiswa, staf karyawan, penjaga keamanan bahkan petugas kebersihan.
"Seorang pemimpin yang baik adalah yang mencintai rakyat dan dicintai rakyatnya karena kepemimpinan bukanlah hanya milik tingkatan elit," ujarnya, Kamis (24/7/2014).
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat tersebut menyampaikan meskipun banyak anggapan yang mengatakan dirinya belum waktunya untuk menjadi Rektor UIN Alauddin.
Prof Arifuddin menilai pencalonan dirinya sebagai calon rektor hanya sebagai ikhtiar untuk memberikan cerminan proses pemilihan seorang pemimpin secara Islami berdasarkan Alquran dan Hadist.
Prof Arifuddin pun memegang prinsip bahwa masalah kepemimpinan adalah kehendak Allah SWT, di mana seseorang tidak boleh memaksakan kehendak untuk menjadi pemimpin jika tidak mendapat ridho Allah SWT, karena jika demikian, Prof Arifuddin meyakini Allah SWT akan meninggkan kepemimpinan orang tersebut.
Untuk itu, Guru Besar Ilmu Hadist tersebut mengatakan pemimpin dipilih berdasarkan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki karena kompetensi merupakan salah satu indikator seorang pemimpin dalam kepemimpinannya. (*)