Proyek Wisata Kuliner Bone Tidak Memilik Amdal
Ketua LP2LH Mata Silompo'E, Sulsel, Andi Syamsul Alam B, mengatakan proyek pembangunan wisata kuliner Bone terancam ambruk.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
WATAMPONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Lembaga Peduli Pendidikan dan Lingkungan Hidup (LP2LH) Mata Silompo'E, Sulsel, Andi Syamsul Alam B, mengatakan proyek pembangunan wisata kuliner yang dibangun di bantaran sungai Jl Mangga terancam ambruk. "Selain tidak ada Amdalnya, proyek itu juga terancam ambruk dalam waktu singkat," katanya, Selasa (15/4/2014).
Pemerhati lingkungan hudup ini menjelaskan, adanya indikasi bangunan tersebut akan runtuh disebabkan beberapa faktor yang pada dasarnya perencanaan pembangunanya tidak mencegah terjadinya pergeseran lahan. Menurutnya. Bagunan dibantaran sungai tak dapat dikerjakan kalau tidak menggunakan pancang tiang.
"Bangun itu tak memiliki amdal. Papan proyek pengumum juga tidak ada. Sub kontraktor dalam pembangunan perkiosnya tidak memiliki tempat sampah dan sampai kini bangunannya tidak difungsikan. Ini merupakan pemborosan dana negara," ungkapnya.
Syamsul menambahkan, adapun dugaan akan runtuhnya bangunan dalam waktu dekat, yakni, regulasi tentang garis sempadan sungai, kajian amdal tidak ada, Ditemukan cacat mutu pada bagian-bagian bangunan. Selain itu, aspek eksternal yang mempengaruhi terhadap kondisi bangunan yang bisa mengakibatkan ambruknya proyek bangunan tersebut.
"Tidak hanya itu, security lingkungan tidak ada, mensubkontrakkan item pekerjaan juga pendek dan pengawasan lapangan sangat lemah baik dari konsultan internal maupun dari SKPD Pemkab Bone," ungkapnya. (*)