Citizen Reporter
TPSLN 4 & 10 Johor Bahru Malaysia Sepi Pemilih
Kesan sepi sudah sangat terasa, menit demi menit, jam demi jam berlalu, pemilih tak kunjung datang
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Andi Anto Patak, Anggota KPPSLN Johor Bahru, melaporkan dari Wisma KJRI Johor Bahru, Malaysia
TRIBUN-TIMUR.COM -Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) datang ke lokasi TPSLN di Wisma Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru pada pukul 07.30, 6 April 2014, waktu setempat.
Kesan sepi sudah sangat terasa, menit demi menit, jam demi jam berlalu, pemilih tak kunjung datang. Keterlambatan saksi partai yang hanya diwakili oleh dua orang dari Partai Demokrat datang pada pukul 09.30 semakin mempertegas sepinya Pemilu Luar Negeri di Johor Bahru, Malaysia. Keterlambatan saksi ini membuat ketua KPPSLN TPSLN 4 dan KPPSLN TPSLN 10 mengambil sumpah masing-masing anggotanya tanpa dihadiri oleh saksi partai.
Tepat pada pukul 10.00, calon pemilih tak kunjung datang. Kondisi ini mendorong ketua KPPSLN TPSLN 4 berinisiatif menjemput kelompok masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar Wisma KJRI.
Alhasil, kelompok masyarakat pertama yang dijemput dengan mobil van berkapasitas 10-an orang muncul di lokasi TPSLN. Anggota KPPSLN perlahan menarik nafas lega. Kekhawatiran TPSLN tanpa pemilih sudah sedikit terobati dengan hadirnya kelompok pemilih yang didominasi orang Bugis. Beberapa di antara mereka tidak memiliki passport, bahkan ada satu pemilih yang tidak memiliki tanda pengenal.
Setelah beberapa jam bosan menunggu pemilih lainnya datang dengan kesadaran sendiri ke TPSLN, ketua KPPSLN TPSLN 4 kembali menjemput kelompok masyarakat Indonesia tahap kedua.
Hasilnya, ada sekitar 20-an Warga Negara Indonesia di sekitar wisma KJRI Johor Bahru menggunakan hak pilihnya. Jam menunjukkan pukul 18.00, KPPSLN TPSLN 4 & 10 berangkat menuju salah satu Mess TKI dalam perjalanan pulang ke kantor KJRI. Upaya ini menghasilkan total jumlah pemilih 100-an orang dari 2000 kertas suara yang tersedia (*)