Pedagang Pasar Butung Keluhkan Sewa Ruko Rp100 Juta Pertahun
Pedagang mengeluhkan kenaikan sewa kios dan lods yang terjadi setiap tahun di pasar Butung, Makassar.
Penulis: Ansar | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.COM -Pedagang mengeluhkan kenaikan sewa kios dan lods yang terjadi setiap tahun di pasar Butung, Makassar. Selama lima tahun terakhir pedagang membayar sewa ruko sebesar Rp 80 juta hingga Rp 100 juta pertahun.
Salah satu pedagang, yang enggan disebutkan namanya, karena takut diberikan sanksi oleh pengelola pasar. Mengatakan bahwa pengahasilan yang yang ia dapatkan setiap tahunnya sebagian besar diambil oleh pengelola pasar. Terpaksa pedagang membayar sewa tersebut lantaran tak ada pilihan lain.
"Kenaikan ini, membuat kami bekerja keras,. Kami sebagai pedangang diperas habis-habisan oleh pengelola pasar. Kami mohon kepada pemerintah supaya tidak menaikkan begitu kasihan. Harga ini mencekik kami, dan kami hanya bekerja untuk kemakmuran pengelola, " katanya.
Menurutnya, jika pedagang sudah sampai pada waktu sewa yang ditentukan, namun tidak mau menuruti kemauan pengelola pasar, maka pedagang tersebut akan dikeluarkan dari pasar. Pengelola pasar beberapa tahun terakhir mulai melakukan dugaan pemerasan terhadap pedangang.
"Patokan harga tidak kami tahu dan tidak pernah pengelola pasar memberitahukan kepada kami. Jadi pengelola semaunya saja untuk menaikkan harga sewa lods. Ini sudah berlangsung sudah beberapa tahun sebelumnya," ujarnya.
Menurutnya, kios stand lantai Basement lantai satu dan dua sebesar Rp 40 juta pertahun. sewa ruko Rp 80 juta sampai Rp 100 juta pertahun. Sewa lantai tiga sebesar Rp 20 juta pertahun, kantin Rp 5 juta pertahun, dan pedagang dipaksa membayar sewa selama 3 tahun kedepannya. (*)