Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Penggunting Kiswah Kabah

Ajaib! Nurjannah Sakit Tapi Kuat Sebelum Gunting Kiswah

Adiknya sempat dengar suara gunting. Krek, lalu melapor ke saya, Haji sudah na guntingmi kain Ka'bah.

Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Ajaib! Nurjannah Sakit Tapi Kuat Sebelum Gunting Kiswah
dok tribun-Timur/fb
Tribun Timur Edisi Senin (3/3/2014) berita pertama soal kasus pencurian Kiswah Kabah di media Indonesia.

BAHRAENI (47) termasuk pembimbing umrah. Warga Paccellang, Pangkaneje, Pangkep ini yang menemani Nurjannah ke Masjidil Haram dan Hijr Ismail, dan melihat langsung penangkapan sekampungnya oleh polisi khusus Masjidil Haram. "Saya juga yang menamani Haji Nurjannah salat Magrib dan Isya di sel, setelah ditahan," katanya kepada Tribun.

Bahraini, yang sudah belasan kali menunaikan umrah ini menceritakan Jannah ditangkap polisi tak berseragam pas hanya sekian detik setelah kawannya itu menggunting kiswah Ka'bah.

"Adiknya sempat dengar suara gunting. Krek, lalu melapor ke saya, Haji sudah na guntingmi kain Ka'bah. Saya jawab, kenapa bisa. Subhanallah. Belum lagi saya ajak ki bicara, Haji Nurjannah, sudah ditangkap tangan."

Bahriani menceritakan, penangkapan Nurjannah merupakan kasus langka dan mengejutkan jamaah di Mekah.
Kejadian antara waktu salat Asar dan Magrib Kamis waktu Mekah, atau Jumat Waktu Indonesia.

Istri Arifuddin ini saat ditemui di kediamannya, Jl Bolu, Kelurahan Paccelang Pangkajene, Pangkep Senin (3/3).

Menurut Bahriani selaku pembimbing jamaah umrah, Nurjannah seperti kelimpungan terjerembab kasus aneh tersebut. "Dipalingu-linguki" (limpung) menurut Bahriani. Ia pun heran atas kelakuan Nur Jannah.

Bahriani menceritakan, tiga hari sebelum kembali ke tanah air. Hj Nurjannah mengajaknya ke Ka'bah masuk Hijr Ismail. Meski tidak bisa berdiri.
"Selama ini Nur Jannah pakai kursi roda namun akhirnya bisa Salat berdiri. Itulah kemudian Nurjannah mengajak saya dan Hj Purnama (adik kandung Nurjannah) untuk mengantarnya ke Ka'bah.

Saya antar karena tiga kali didesak. Saya antar, di sana, dia mau bayar di pintu ka'bah, saya bilang janganmi bayar, kenapa mau bayar," ungkap Bahriani.

Saat tiba dekat Ka'bah, Bahariani dan Purnama diminta lagi untuk mengantar tersangka masuk hijr Ismail, "saya bilang saya antar ki dengan syarat simpang tas ta (titip) karena tidak boleh bawa tas masuk. Tapi Nurjannah tidak mau lepas, napeluk tasnya, katanya ada uang isinya, takut hilang,

Aji Purnama yang kemudian ambil itu tasnya (Nurjannah), pas di pintu hijr Ismail, (Nurjannah) tarik kembali itu tasnya dari Purnama. Di situlah kemudian berdesak-desakan masuk. Lolos," jelasnya.

Saat menyentuh ka'bah, Bahriani meminta Nur Jannah tidak lama-lama. Ia merasakan kelainan menyaksikan rekannya, "saya tegur Nurjannah, jangan di situ, kata Purnama, (Nurjannah) gunting kiswah. Saya bilang subhanallah, persoalanmi itu. Pakai gunting kecil stainless. Kutegur, tapi nagunting I, astagafirullah," ungkapnya. (ilo/bersambung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved