Pemilihan Rektor Unhas
Prof Idrus: Saya Yakin Tidak Ada Suara Gelondongan
menanggapi polemik pasca pemilihan rektor, Senin (27/1/2014)
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ina Maharani

Makassar, Tribun -- Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof dr Idrus A Paturusi menanggapi polemik pasca pemilihan rektor, Senin (27/1/2014) lalu dimana tim pendukung Dr dr A Wardihan Sinrang yang menganggap menteri tidak berlaku demokratis dimana hak suara sebesar 35 persen digelondongkan ke salah satu calon saja yakni Prof Dwia Aries Tina.
"Saya yakin tidak ada istilah gelondongan suara hanya ke Ibu Dwia. Menteri akan memberikan poin atas sembilan dasar pertimbangan menteri kepada masing-masing kandidat,"ujarnya, Kamis (30/1/2014).
Menurutnya, salah satu pertimbangan menteri kurang memberikan suaranya kepada Dr dr Wardihan karena Wakil Rektor II Unhas tersebut belum bergelar Professor dibandingkan dua kandidat lainnya. Tak hanya itu, Dr dr Wardihan Sinrang juga belum tercatat dalam sertifikasi dosen sebagai indikator keprofesionalan seorang dosen.
"Saya yakin hal tersebut pasti sangat dipertimbangkan, dosen yang tersertifikasi saja sebenarnya tidak diperkenankan untuk mengajar apalagi untuk memegang jabatan struktural seperti rektor. Sehingga, mungkin pertimbangan menteri, Pak Wardihan belum layak jadi rektor,"tambahnya.
Prof Idrus menjelaskan menteri lebih memilih antara dua orang yakni Prof Dwia atau Prof Irawan. Namun, karena Prof Irawan meraih suara senat terendah diantara kedua calon lainnya, sehingga menteri memutuskan suara lebih banyak kepada Prof Dwia.