Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah dr Hamdah & dr Z Ariffin

Kisah Cinta Pasangan Usia 77 Tahun Makassar

Hubungan mereka dimulai saat Soekarno masih berada di uncak perjuangan revolusi kemerdekaan.

Penulis: syakin | Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Kisah Cinta Pasangan Usia 77 Tahun Makassar
dok tribun-Timur/diwan
Pasangan dr_hamdah Waris_dr_Zainal_Ariffin
Kenalan Sejak SMP, 52 Tahun Setia INDONESIA belum lagi jadi Republik, ketika dr Hamdah Waris dan dr Zainal Ariffin berkenalan, dan saling menaruh hati. Makassar tahun 1943, masih dijajah Jepang. Lirikan mata saja, di era itu, sangat berarti bagi sepasang remaja. Di dekade itu, 60 tahun lalu adat dan bangunan religius, masih amat ketat di masyarakat Bugis-Makassar. Jangan bayangkan, ada @twitter atau video call yang memudahkan komunikasi. Bagi orang yang sedang jatuh hati, melihat atap rumah si wanita saja, sudah bisa mengobati rindu. Dan Sitti Hamdah dan Zainal Arifin adalah satu contoh, yang menyaksikan pasang surut hidup berumah tangga, dan tetap langgeng hingga sekarang. Mereka adalah Rama dan Sinta era sekarang, namun bukan kisah seperti Romeo- Juliet atas kisah roman 'picisan" laiknya Zainuddin dan Hayati di fiksi karya Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal van Der Wijck.' Ini kisah nyata sebuah dua sejoli, yang sampai saat ini masih setia jalan berdua dan menikmati hidup sebagai pensiunan dokter. "Mereka patut menjadi inspirasi kita semua. Jaman sekarang, tidak banyak pasangan yang bisa seperti itu. Bayangkan, kisah mereka sudah bermula sejak SMP, SMA, faklutas, dan setia bersama-sama sebagai dokter. Itu dan bertahan hingga sekarang. Saya berharap bisa mengikuti jejaknya," kata Dekan Fakultas kedokteran Unhas dr Irawan Yusuf, di sela-sela acara temu alumni FK-UH 1956- 2014 di Aula FK Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Minggu (26/1/2014). Hubungan mereka dimulai saat Soekarno masih berada di puncak perjuangan revolusi kemerdekaan. Mereka kenalan sejak sekolah lanjutan pertama, berlanjut di sekolah atas, di perguruan tinggi, dan diresmikan di pelaminan tahun 1962, tiga tahun sebelum insiden Ganyang PKI tahun 1965. Mereka adalah alumni pertama FK-UH, tahun 1956. Si lelaki, dr. Zaenal Arifin, Spesialis Mata (76). Dan istrinya, dr. Hamda Arifin dokter umum, bekerja patologi anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. SMP dan SMA sama. Bahkan saat kuliahpun mereka mengambil fakultas yang sama. Fakultas Kedokteran Unhas, saat masih di kampus Baraya. Sekitar dua belas tahun menjalin kasih, mereka memutuskan menikah pada tahun 1962. Zaenal masih bekerja sebagai dokter umum di RS Bhayangkara, Makassar. Sebelumnya ia bekerja sebagai kepala Dinas Kesehatan Kepolisian Polda Sulserbar. 52 tahun mengarungi hidup bersama, keduanya dikaruniai tiga orang anak, dua belas cucu, dan satu cicit. Meski sudah lanjut usia, kemesraan diantara keduanya tidak pernah pudar. Hal ini terlihat saat acara ulang tahun. Keduanya diminta untuk naik ke panggung untuk sekedar berbagi pengalaman. Saat Zaenal, menceritakan bagaimana kisah mereka yang sudah dimulai sejak SMP, Hamda tampak tersipu malu sambil mencubit lengan suaminya. Tidak hanya itu, mereka juga menyanyikan sebuah lagi. Usia tua membuat suara keduanya bergetar, namun tidak mengurangi antusias mereka untuk bernyanyi. Usai menyanyi, keduanya turun panggung. Tertatih- tatih keduanya menuruni tangga. Tiba-tiba, calon rektor Unhas Irawan Yusuf, dengan sigap menyambut mereka. Dia membantu keduanya menuju kursi. Zaenal dan Irawan melempar senyum saat keduanya sudah duduk kembali. Keduanya duduk berdampingan dengan Rektor Unhas. "Saya berharap bisa mengikuti jejaknya," ujar calon Rektor Unhas, Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D, saat ditemui pada acara makan malam di rumah Rektor Unhas, tadi malam. (sakinah/*/bersambung)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved