Pemilihan Rektor Unhas
Pemerhati Perempuan: Perempuan Juga Bisa Jadi Rektor Unhas
Meskipun demikian, ia tidak berani mengatakan senator perempuan dalam Senat universitas tidak bisa dijamin turut memilih calon perempuan
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ina Maharani
Makassar, Tribun -- Pemerhati perempuan Indar Arifin menilai adanya salah satu sosok perempuan sebagai calon rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) yakni Prof Dr Dwia Aries Tina, menujukkan perempuan memiliki kompetensi untuk ikut serta dalam kompetisi kepemimpinan.
Meskipun demikian, ia tidak berani mengatakan senator perempuan dalam Senat universitas tidak bisa dijamin turut memilih calon perempuan dalam pemilihan rektor.
"Tentu saja tidak bisa menjawab pasti bahwa perempuan cenderung memilih perempuan, inikan nuansanya politik, yah ketidapastian itu selalu ada, hanya saja 80 orang yang memilih Prof Dwia pada penyaringan kemarin pasti ada senator perempuan dan laki-lakinya,"ujarnya, Kamis (23/1/2014).
Menurutnya, jika senator laki laki yang memilih calon perempuan dan senator perempuan yang juga memili tanpa melihat gender menujukkan proses pemilihan rektor Unhas berjalan dengan sehat.
Hal Itu menujukkan sosok perempuan diposisikan memiliki potensi hebat dan memiliki nilai tawar yang sama bukan karena dia hanya perempuan lalu perempuan memilih dia.
"Kita butuh tokoh perempuan yang berpikir secara kolektif, bukan jenis kelamin yang diperdebatkan. Ini bukan olah raga yg dipertandingkan yg membutuhkan kekuatan fisik, ini butuh kekuatan manejerial, intelegensia yang menurut saya laki-laki dan perempuan bisa bertanding tanpa melihat jenis kelamin," jelasnya. (*)