Polemik Truk 10 Roda
Diancam Senpi Oleh TNI, Sopir Rembang 10 Tutup Poros Malino
para sopir truk juga mengeluhkan seringnya dihadang oleh anggota TNI yang bekerjasama dengan Satpol PP untuk menjebak mereka
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ina Maharani
SUNGGUMINASA,TRIBUN-TIMUR.COM - Arifin (50) warga Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu bersama puluhan sopir rembang 10 lainnya menutup akses Jl Poros Malino, Rabu (2/10/2013) siang.
Penutupan itu dikarenakan mobil tronton dengan muatan alat berat (ekscavator) yang dikendarai Arifin diamankan Satpol PP Gowa saat melewati Jl. Macanda menuju Jl. Poros Malino.
Namun saat sedang melaju, kendaraan Arifin dihentikan oleh seseorang yang diduga anggota TNI berpakain preman."Dia perlihatkan senjatanya yang dia simpan didalam bajunya. Katanya mau ditembak kalau macam-macam," jelas Arifin saat ditemui tribun-timur.com di TKP sambil mencontohkan tindakan oknum TNI tersebut.
Arifin juga menambahkan mengenal oknum tersebut. Dia mengatakan kalau TNI merupakan anggota Intel Kodim Gowa berinisial ES.
Selain itu para sopir truk juga mengeluhkan seringnya dihadang oleh anggota TNI yang bekerjasama dengan Satpol PP untuk menjebak mereka. "Kalau ditahan terus kita mau makan apa kodong. Jangan sopir terus yang disalahkan. Jalan jam 17.30 wita dilarang, jalan jam 17.00 wita juga dilarang," ujar seorang sopir lainnya yang ikut menutup jalan.
Aksi penutupan sempat menganggu arus lalu lintas hingga tiga jam dan menyebabkan kemacetan sepanjang 5 km. Awalnya para sopir ini berencana untuk mendatangi kantor Bupati Gowa dengan rombongan sopir lainnya menggunakan truk, namun setelah dilakukan nego pihak Pemda akhirnya menemui para sopir di TKP.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gowa, Arifuddin saeni menjelaskan penahanan mobil tronton 14 roda yang memuat alat berat itu disebabkan melewati jalan kabupaten dengan pengawalan kepolisian.
"Kebijakan bupati jelas bahwa truk 10 roda atau semacamnya yang masuk jalan kabupaten harus mengantongi izin melintas dari Pemkab Gowa dengan mendapat pengawalan dari dinas perhubungan. Karena itu tindakan,penahanan yang dilakukan seharusnya mendapat dukungan semua pihak, untuk menjaga jalan-jalan kabupaten dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di jalan poros," ujarnya setelah menghubungi Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo yang sedang berada di Belanda.
Terkait tindakan seorang oknum TNI yang mengancam, menurut Arifuddin hal itu dikarenakan sopir mencoba melawan saat akan ditahan. "Informasi terakhir saya dengan karena sopir itu melawan saat mau ditahan. Dan masalah adanya kerjasama Satpol PP dengan TNI untuk menjebak tidak ada seperti itu. karena truk 10 roda yang lewat tanpa izin ditangkap," tambahnya