Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo BBM

Dosen UIN Sebut Polisi Adudomba Warga Vs Mahasiswa

reformasi adalah anak kandung yang dilahirkan dari aksi gerakan mahasiswa untuk merontokkan penguasa otoriter Soeharto.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur / Abdul Azis

MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.COM - Mantan Ketua PBHI Syamsuddin Radjab memeinta kepolisian menghentikan adu domba terhadap aksi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya cara ini merupakan cara jaman dulu .

" Penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa tentu ada rasionalisasinya, nalar argumentasinya pun ada. Tetapi tudingan bahwa aksi mahasiswa mengganggu masyarakat bahkan masyarakat melawan aksi mahasiswa pasti merupakan opini sesat dan rekayasa aparat dan penguasa," katanya, Selasa (18/6/2013).

Dosen UIN Alauddin ini menambahkan, reformasi adalah anak kandung yang dilahirkan dari aksi gerakan mahasiswa untuk merontokkan penguasa otoriter Soeharto.

"Harus dipahami bahwa masyarakat saat ini bebas memilih tanpa intimidasi adalah buah dari aksi mahasiswa. Rektor bebas dipilih oleh civitas akademik itupun dari buah aksi mahasiswa," jelasnya.

Ditambahkannya otonomi daerah yang saat ini kita banggakan adalah hasil dari aksi mahasiswa dan polisi berpisah dari TNI pun tidak terlepas dari jasa seorang mahasiswa. Namun, kepana polisi tega membenturkan mahasiswa dengan masyarakat.

"Mental dan tanggungjawab untuk mengamankan aksi para mahasiswa ternyata blom berubah dan polisi masih menggunakan gaya Orde Baru (Orba). Polisi meminjam tangan preman untuk menyelasaikan tugas-tugasnya," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved