Tokoh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sulsel Meninggal
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) berduka. Satu di antara pendiri organisasi kemasyarakatan ini yakni L Sombolinggi
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM
- Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) berduka. Satu di antara
pendiri organisasi kemasyarakatan ini yakni L Sombolinggi meninggal di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipapada, Kabupaten Toraja, Kamis (2/8/2012)
pagi.
“Dia meninggal karena sakit. Kami yang berhimpun di AMAN Sulawesi Selatan sangat merasa kehilangan atas kepergian almarhum,” ujar Ian, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Sulawesi Selatan yang dihubungi via ponsel, Kamis (2/8/2012) sore.
Menurut Ia, Sombolinggi dan istrinya, Den Upa Rombelayuk, adalah tokoh yang banyak berjasa terbentuknya AMAN di tingkat nasional maupun di tingkat Provinsi Sulsel. Dalam banyak kegiatan yang dilakukan AMAN, almarhum dan istrinya selalu terlibat aktif.
“Termasuk dalam gerakan-gerakan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat yang diperjuangkan AMAN,” tutur Ian.
“Dia meninggal karena sakit. Kami yang berhimpun di AMAN Sulawesi Selatan sangat merasa kehilangan atas kepergian almarhum,” ujar Ian, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Sulawesi Selatan yang dihubungi via ponsel, Kamis (2/8/2012) sore.
Menurut Ia, Sombolinggi dan istrinya, Den Upa Rombelayuk, adalah tokoh yang banyak berjasa terbentuknya AMAN di tingkat nasional maupun di tingkat Provinsi Sulsel. Dalam banyak kegiatan yang dilakukan AMAN, almarhum dan istrinya selalu terlibat aktif.
“Termasuk dalam gerakan-gerakan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat yang diperjuangkan AMAN,” tutur Ian.
Selain
aktif di AMAN Toraya, almarhum juga adalah Direktur Wahana Lingkungan
dan Persada (Walda), sebuah organisasi masyarakat sipil yang aktif
melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan. (*)
Berita Terkait