Ironis, Ibu Guru Dianiaya Satpam di Hari Ibu
Pemukulan tersebut dilakukan oleh salah satu satpam unit Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Penulis: Mahyuddin | Editor: Imam Wahyudi
WATAMPONE,TRIBUN-TIMUR.COM -- Seorang guru perempuan Sekolah menegah Pertama (SMP)
Uloe di Kecamatan Dua Boccoe, yang mestinya mendapat kasih sayang pada
hari ibu, menjadi korban penganiayaan sorang satpam, Kamis (22/12/2011)
siang. Akibat kejadian ini, Sohrawa binti HA Muhammad Arsyad (57)
mengalami luka bengkak di bagian kanan matanya.
Pemukulan tersebut dilakukan oleh salah satu satpam unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Uloe Hartawan bin Muhammad Amir di Rumah Sekertaris Camat Ajang Ale.
Kejadian ini berawal Selasa lalu, saat Sohrah mendengar laporan dari siswinya akan adanya lima siswa yang membuat keributan di dalam kelas. Salah satu siswa mabuk merupakan anak dari pelaku. Pada saat itu kelima siswa itu langsung dipanggil untuk diberikan pembinaan dan didamaikan.
Keesokannya, Sohrah lalu mendapatkan kembali laporan bahwa anak pelaku kembali melakukan pelanggaran dengan merokok di sekitar lingkungan sekolah. Namun, kasus tersebut langsung ditangani Kepala Sekolah.
"Saya tidak punya masalah dengan pelaku, hingga ia melakukan penganiayaan di rumah Sekertaris camat Ajangale," ujar Sohrah.
Atas kejadian itu pula, anak pelaku terancam akan dikeluarkan dari sekolah sehingga pelaku mencari guru yang dianggap suka mencari kesalahan anaknya.
Pemukulan tersebut dilakukan oleh salah satu satpam unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Uloe Hartawan bin Muhammad Amir di Rumah Sekertaris Camat Ajang Ale.
Kejadian ini berawal Selasa lalu, saat Sohrah mendengar laporan dari siswinya akan adanya lima siswa yang membuat keributan di dalam kelas. Salah satu siswa mabuk merupakan anak dari pelaku. Pada saat itu kelima siswa itu langsung dipanggil untuk diberikan pembinaan dan didamaikan.
Keesokannya, Sohrah lalu mendapatkan kembali laporan bahwa anak pelaku kembali melakukan pelanggaran dengan merokok di sekitar lingkungan sekolah. Namun, kasus tersebut langsung ditangani Kepala Sekolah.
"Saya tidak punya masalah dengan pelaku, hingga ia melakukan penganiayaan di rumah Sekertaris camat Ajangale," ujar Sohrah.
Atas kejadian itu pula, anak pelaku terancam akan dikeluarkan dari sekolah sehingga pelaku mencari guru yang dianggap suka mencari kesalahan anaknya.