CITIZEN REPORTER
Makan Bakso Hiu di Senggigi....
Laporan :Manager Communication and Relationship Telkomsel Area Pamasuka, Jowvy Kumala
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ina Maharani
Laporan :Manager Communication and Relationship Telkomsel Area Pamasuka, Jowvy Kumala
TRIBUN-TIMUR.COM -- Awalnya cuma sekedar mau 'check-in' via social media Foursquare, saat berada di Jayakarta Hotel, Lombok ketika mengikuti pelatihan tentang Public Relation.
Tetapi mata saya lalu berhenti pada checkin list yang bertuliskan
Bakso Hiu Senggigi dengan icon gambar ikan di sebelahnya. Apa ini?
Makanan berbahan baku ikan hiu ato hanya sekedar judul atau nama kios
untuk menarik perhatian pengunjung?
Fasilitas map di foursquare menunjukkan lokasi Bakso Hiu tersebut
tak terlalu jauh dari Hotel Jayakarta tempat kami melaksanakan pelatihan
tersebut, maka malamnya setelah kelas usai sayapun segera mencari
informasi dari karyawan hotel dimana tempat itu berada.
Berbekal informasi tersebut, saya bersama dua rekan dari Bank
Indonesia hunting dengan berjalan kaki dari hotel hingga menemukan
warung Bakso Hiu yang sederhana itu di daerah Meninting, sebelum
Senggigi.
Penasaran! itu tepatnya yang bikin kami niat memasuki warung tersebut.
Tiba di situ saya merasa agak tersentak. Terbaca pada lembaran
vinil di depan warung bertuliskan : top kuliner, bakso salmon, hiu,
cumi, udang, jamur, keju. Yaaah beneran ikan hiu nih yang mereka bikin
bakso, (Dan batin saya pilu).
Saya dan Irwan langsung reseh nanya-nanya seputar bakso hiu.
Warung Bakso Hiu dikelola oleh suami-istri Pak Budi dan Bu Hepi.
Menawarkan menu Bakso dari daging hiu plus potongan daging hiu yang
telah dibekukan, daging tuna, cumi, udang, kepiting, kerang, aneka
jamur, soun dan telur puyuh. Rame ya isinya!
Semua jenis bakso diwarung itu termasuk Bakso hiu dibuat sendiri
oleh bu Hepi. Tapi kali ini saya hanya ingin membahas tentang daging si
predator ini dulu.
Beliau secara rutin membeli daging hiu segar di pelelangan ikan
seharga 40 ribu per kilo dalam bentuk fillet. Melihat potongan daging
yang ditujukkan Bu Hepi, sepertinya ukuran hiu kali ini diameternya
berkisar antara 20-25 cm, tapi saya tidak tau dari jenis apa. (Dan saya
mendadak pengen nangis)
Bakso hiu termasuk pilihan menu yang terfavorit di warungnya.
Dengan kisaran harga mulai 10 sampai 20 ribu perak, Bu Hepi menyediakan
pilihan menu Bakso saja ataupun paket 'spesial cantik' yang terdiri dari
bakso plus tambahan 'flora dan fauna' pelengkap lainnya.
Intonasi suara pasangan suami-istri itu semangat bercerita
bagaimana warungnya telah diliput sekurangnya 12 kali oleh wartawan tv.
Beberapa diantaranya TV nasional. Maka popularitas warung dan menu
andalannya itu kian terdongkrak di benak masyarakat karena memancing
rasa penasaran seperti apa sih makanan itu....persis kayak saya saat
menemukannya di foursquare sebelumnya.
Saat menu bakso hiu terhidang, saya semakin #galau (pinjam istilah
di twitter). Mau dimakan, saya rasanya tidak tega mengingat predator ini
merupakan salah satu hewan yang dinyatakan dilarang untuk
dibunuh/diburu karena populasinya yang semakin menurun. Emosi bicara,
membayangkan betapa saya merindukan untuk bisa melihatnya saat menyelam
di beberapa dive spot tertentu dan bukan melihatnya dalam bentuk
gumpalan bundar ataupun sepotong irisan daging pucat seperti ini.
(Dan dada mulai terasa sesak)
Tapi kalau ndak dimakan, mubazir, saya juga penasaran kayak apa
rasanya. (Dan aliskupun berkerut). Jujur baru kali ini rasanya saya
bimbang melihat makanan. Padahal saya termasuk mahluk 'pemakan segala'
yang hanya mengenal dua kategori rasa : enak dan wennak sekali.
Beberapa saat cuma bolak balik memotret semangkuk bakso hiu punya
saya itu. Lalu saya putuskan mulai menyantap satu persatu isi mangkuk
yang non predator itu seraya menetapkan jika potongan daging plus bakso
hiu akan dapat giliran paling akhir saja. (Dan saya makan sambil
deg-degan).
Tahukah anda saudara-saudara, begitu potongan daging dan butiran
bakso itu nempel di lidah saya. Dengan bahagia saya mengucap :
ALHAMDULILLAH, rasanya NGGAK ENAK! (Maafkan saya Pak Budi dan Bu Hepi)
Tetapi ini menjadi melegakan saya untuk dengan semangat TIDAK
MEREKOMENDASIKAN menu tersebut kepada siapapun Anda. Say no to shark
meat! (maafkan saya juga Mas Hiu, telah ikutan menyantapmu).
Rekomendasi untuk Anda