Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Survei Pilwakot Makassar

JSI: Kader Demokrat dan Golkar Lebih Menerima Adil Patu

JSI: Kader Demokrat dan Golkar Lebih Menerima Adil Patu

Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto JSI: Kader Demokrat dan Golkar Lebih Menerima Adil Patu
Tribun Timur/Ilham
Ketua DPP PDK Sulsel Adil Patu di Kantor DPRD Sulsel, Rabu (3/8/2011)
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jaringan Survei Indonesia (JSI) Sulsel merilis hasil survei  untuk pemilihan wali Kota Makassar. Posisi tiga besar calon Wali Kota Makassar masih didominasi wajah-wajah lama peserta Pilwalkot Makassar 2008 lalu.

Posisi tiga besar calon Wali Kota Makassar ditempati Ketua PDK Sulsel Adil Patu, ketua DPD II Golkar Kota Makassar Supomo Guntur, dan mantan Bendahara DPD Partai Demokrat Sulsel, Idris Manggabarani. Ketiganya adalah kontestan dalam Pilwalkot Makassar lalu.

Manajer Strategi Pemenangan JSI untuk Indonesia Timur, Irfan Jaya, mengatakan ketiga nama tersebut untuk saat ini masih menjadi yang paling populer dan paling tinggi tingkat kesukaan dan keterpilihannya
di Pilwalkot Makassar 2013 nanti.

"Ketiga figur ini sudah memiliki investasi sosial dan politik yang lebih lama dan besar dibandingkan dengan calon kandidat lainnya yang baru muncul. Tingkat pengenalan ketiganya masih berada di angka 73-83 persen," kata Irfan, Selasa (4/10/2011).

Irfan mengatakan, dari survei yang ia lakukan terjaring sedikitnya 23 nama kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. Dari 23 nama tersebut, tingkat dukungan ketiga figur di atas berada pada angka 10,9 persen sampai 18,4 persen.

Yang paling menarik dari ketiganya menurut Irfan adalah dari segi dukungan kader partai politik yang ada ternyata Adil Patu menjadi figur yang paling bisa diterima oleh semua kader partai politik, termasuk kader partai Golkar dan Demokrat yang menjadi institusi Supomo dan Idris.

Adil cenderung lebih didukung oleh konstituen Partai Demokrat ketimbang tokoh Demokrat itu sendiri seperti Andry S Arief Bulu. Begitu juga dengan PKS, dukungan kader PKS ke Adil Patu hampir sama
dengan dukungan yang diraih oleh Jafar Sodding.

Tetapi untuk dukungan dari konstituen Golkar, Adil Patu berada di bawah Supomo. Hanya saja angka yang diraih Wakil Wali Kota Makassar ini hanya 25,2 persen sedangkan sisanya terdistribusi ke kandidat yang lain.

"Dilihat distribusi dukungan parpol membuktikan bahwa pilkada berbeda dengan pemilu legislatif. Pilkada lebih cenderung mengedepankan figur, bukan dukungan parpol," kata Irfan.

Selain melansir tiga besar figur calon Wali Kota Makassar paling populer, JSI juga menjaring tiga besar kandidat calon wakil gubernur paling populer masing-masing adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul
Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, keponakan gubernur, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, dan Sekretaris DPW PAN Sulsel Bukhari Kahar Mudzakkar.

Survei yang digunakan JSI dilaksanakan sejak 9-12 September 2011 lalu dengan menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 4,8 persen. Irfan mengungkapkan dari 440 responden yang ia gunakan dalam surveinya, sebanyak 69,1 persen pemilih belum menentukan pilihannya.

Selain itu, Pilwalkot Makassar akan dihadapkan pada sikap pragmatisme pemilih. Ia memprediksikan sebanyak 26,3 persen pemilih di Pilwalkot Makassar nanti baru akan memutuskan pilihannya sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara dan 19,4 persen baru memutuskan pilihannya pada hari
tenang kampanye.

"Dalam berbagai pengalaman kami di pilkada. Mereka yang tentukan pilihannya pada hari tenang atau sebelum hari pemilihan dan sebelum berangkat ke TPS pada hari pemilihan, biasanya mereka itu adalah
pemilih pragmatis," kata Irfan. (*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved