Pilkada Sulbar
Panwas Sulbar Tak Hadiri Kampanye Damai
Panwas Sulbar Tak Hadiri Kampanye Damai
Kampanye damai yang dilakukan tiga pasangan kandidat tersebut yakni Salim S Mengga-Abdul Jawas Gani, Anwar Adnan Saleh-Aladin S Mengga dan kandidat pasangan terakhir yaitu Ali Baal Masdar-Tashan Burhanuddin di mulai di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Sulbar, Jumat (23/9).
Pantai Manakarra menjadi lautan manusia. Ribuan warga pendukung masing-masing kandidat dari berbagai pelosok Sulbar tumpah ruah mengarak kandidat yang didukungnya masing-masing.
Di balik kemeriahan itu, tak terlihat satupun anggota panwas pilkda. Ketidakhadiran Panwaslu itu semakin menguatkan anggapan masyarakat akan kekecewaan panwaslu Sulbar terhadap pihak eksekutif dan legslatif yang belum mendapat anggaran yang cukup dari pemerintah.
"Inilah mungkin salah satu bentuk kekecewaan panwaslu Sulbar kepada pemerintah yang hanya memberikan anggaran dana tambahan kepda panwas senilai Rp 4 miliar," kata Kordinator Lembaga Pemerhati Sosial Masyarakat dan Lingkungan Hidup (LPSM-LH) Sulbar Ali Muchtar kepada tribun- timur.com sore tadi.
Menurutnya, Panwaslu selaku pengawas mestinya berperan aktif dalam setiap tahapan Pilgub, karena hal tersebut telah diatur dalam Undang-undang sebagaimana peraturan pemerintah (PP), meski anggaran yang diterimanya dianggap masih minim.
"Mestinya panwas memberikan contoh yang baik selaku penyelenggara dan pengawasan di pilkada Sulbar," terangnya.
Ketua Panwaslu Sulbar Lukman Umar yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, sore tadi, menampik bahkan membantah tudingan dirinya tidak ikut dalam pelaksanaan kampanye damai tiga pasangan kandidat cagub dan cawagub Sulbar yang bertarung dalam pesta politik tahun ini.
Bahkan dirinya mengaku ketidakhadirannya ditengah-tengah ribuan massa itu disebabkan lantaran kampanye damai tersebut sebatas skop kabupaten.
"Kampanye damainya kan hanya skop kabupaten jadi kita memantau di wilayah kecamatan saja. Tapi kita hadir ko," kata Lukman kepada Tribun. (*/tribun-timur.com)