Kebakaran Pasar Sentral
Pedagang Asal Maros Hanya Datang Saksikan Puing-puing
Dirinya datang ke Makassar sejak pagi tadi hanya dapat melihat Makassar mal terbakar.
Penulis: Mahyuddin | Editor: Ridwan Putra
Makassar, Tribun-TIMUR.COM -- Rahmawati warga Kabupaten Maros yang kesehariannya
berdagang Bosara (menutup makanan khas suku Bugis-Makassar) di rumahnya,
kaget setelah melihat pasar tempatnya mengambil barang sudah hangus
terbakar, Selasa (28/6) siang.
Dirinya datang ke Makassar sejak pagi tadi hanya dapat melihat Makassar mal terbakar. Dia pun hanya mendapati dan menyaksikan puing-puing pasar yang sudah hanpir 20 tahun menjadi tempatnya membeli barang dagangan.
Tak mau laruit dalam kesedihan, Rahmawati pun pulang ke rumahnya tanpa membawa dagangan. " Terpaksa saya harus cari ditempat lain untuk membeli bosara, " kata Rahmawati.
Sedikitnya 2.500 pedagang di Pasar Sentral atau lebih dikenal dengan Makassar Mal yang terdiri atas empat lantai, harus kehilangan kios mereka karena ludes dilalap api yang terjadi Senin (27/6) sejak pukul 23.00 wita.
Dirinya datang ke Makassar sejak pagi tadi hanya dapat melihat Makassar mal terbakar. Dia pun hanya mendapati dan menyaksikan puing-puing pasar yang sudah hanpir 20 tahun menjadi tempatnya membeli barang dagangan.
Tak mau laruit dalam kesedihan, Rahmawati pun pulang ke rumahnya tanpa membawa dagangan. " Terpaksa saya harus cari ditempat lain untuk membeli bosara, " kata Rahmawati.
Sedikitnya 2.500 pedagang di Pasar Sentral atau lebih dikenal dengan Makassar Mal yang terdiri atas empat lantai, harus kehilangan kios mereka karena ludes dilalap api yang terjadi Senin (27/6) sejak pukul 23.00 wita.