Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bulukumba

Polisi Bulukumba Ngaku Tak Bisa Ungkap Perusakan Kantor Bupati

Polisi Bulukumba Ngaku Tak Bisa Ungkap Perusakan Kantor Bupati

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto Polisi Bulukumba Ngaku Tak Bisa Ungkap Perusakan Kantor Bupati
Pegawai Kantor Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan memperlihatkan satu dari 15 ruangan yang kacanya hancur saat diserang oleh orang yang diduga kalah tender
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Aparat kepolisian Bulukumba mengaku kesulitan mengungkap pelaku perusakan Kantor Bupati Bulukumba, Kamis (1/6/2011). Alasannya, tak ada saksi yang melihat kejadian itu.

"Terus terang, kami sulit mengungkap siapa pelakunya, karena tidak ada saksi mata yang menyaksikan kejadian itu," kata Kapolres Bulukumba, Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Rahman, Kamis (2/6/2011).

Arif Rahman mengatakan, meski pihaknya telah memeriksa sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Bulukumba, yang berjaga di Kantor Pemkab Bulukumba malam itu, namun hasilnya tidak bisa dijadikan acuan untuk menuduh salah satu pihak sebagai pelaku pengrusakan.


"Aparat Satpol juga tidak ada yang melihat dan mendengarkan kejadian itu yang bertugas di tempat pada  malam kejadian, sehingga sulit untuk diaungkap siapa pelakunya," kata mantan Kapolres Bantaeng itu.

Arif mengatakan tetap melakukan  penyelidikan terhadap aksi pengrusakan itu dilakukan sampai ada pelaku yang terungkap.

Aksi pengruskan Kantor Bupati Bulukumba yang terjadi pada pukul 19.30 wita, Rabu (1/6/2011) lalu, diduga dipicu oleh panitia pengumuman pemenang tender pengadaan barang dan jasa di tempat tersebut.

Karena diumukan pada malam hari yang saat itu oleh sebagian besar peserta lelang menilai tidak transparan dan dicurigai telah menyalahi prosedur.

Umar Naim Kepala Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) menjelaskan bahwa pengumuman tersebut tidak ada masalah jika diumumkan dilakukan pada malam hari.

"Tidak masalah jika diumukan pada malam hari. Tapi hanya saja memang sedikit ada kesalahan dari pihak panitia karena tidak ada pemberitahuan dan permintaan pengamanan kepada aparat Satpol PP dan polisi," kata Umar Naim, kepada wartawan.

Dia juga mengungkapkan bahwa masalah itu telah dilaporkan ke aparat kepolisian setempat atas nama Wakil Bupati Syamsuddin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved