Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBM

Harga BBM Tidak Naik

Jika sampai ada rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) itu bergerak antara 90-100 dolar, menurut Agus, pemerintah sudah menyiapkan berbagai skenario.

JAKARTA, Tribun - Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum bersedia memberi penjelasan mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Menurut dia, pemerintah dalam taraf mewaspadai dan mengamati.
"Kami belum merencanakan melakukan perubahan, misalnya APBN Perubahan, atau perubahan harga BBM," jelas Agus di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/3).
Agus menjelaskan, pemerintah terus mengevaluasi perkembangan harga minyak, perkembangan dari lifting minyak, inflasi, perkembangan exchange rate, dan lain-lain.
Jika sampai ada rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) itu bergerak antara 90 dolar sampai 100 dolar, menurut Agus, pemerintah  sudah menyiapkan berbagai skenario untuk mempertahankan harga BBM.
"Setelah semua itu kami kaji, defisit kita di anggaran yang 1,8 persen, itu kalau seandainya kita ubah dengan asumsi misalnya harga ICP itu 100, kemudian inflasi, exchange rate, trus kemudian yang lain-lain kita sesuaikan dengan kondisi terakhir, itu defisit kita masih di bawah dua persen," jelasnya.
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Februari 2011 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai 103,31 dolar AS per barel, naik 6,22 dolar AS per barel dibandingkan Januari 2011 yang mencapai 97,09 dolar AS per barel.
Sedangkan harga minyak nasional mencapai 104,97 dolar AS per barel, naik 5,15 dolar AS per barel dari 99,82 dolar AS pada bulan sebelumnya.
Agus juga memastikan kalau pun terjadi peningkatan defisit, maka jumlahnya tidak lebih dari dua persen. "Jadi kita dalam keadaan  aman," tegas Agus.(tribunnews/mun/mal)


Jaga Stok Subsidi BBM
Menteri Keuangan mengatakan pemerihtan meminta supaya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dan Kementerian ESDM untuk menjaga stok BBM bersubsidi.
"Silakan saja ditunda atau apa. Tapi kami dari depkeu kalau seandainya dampaknya sampai pada fiskal itu masih bisa dikelola. kami juga tahu, terakhir ada apresiasi dari exchange rate," imbuhnya.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, pemerintah diwakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menyatakan terlalu cepat untuk mengungkapkan harga minyak akan dinaikkan.
"Kami masih terlalu dini untuk kita menjawab, yang jelas pemerintah memang posisinya berusaha betul agar BBM bersubsidi diberi kepada yang berhak," ujar Darwin.
Namun tim pengkaji, Anggito Abimayu Cs, memberikan tiga opsi terkait kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Opsi pertama, menaikkan harga Rp 500 per liter.
Opsi kedua, terkait perpindahan penggunaan BBM dari kendaraan pribadi yang sebelumnya menggunakan premium ke pertamax. Hal itu dilakukan supaya terjadi pengurangan konsumsi BBM yang selama ini dikonsumsi oleh kendaraan pribadi.
Kemudian opsi ketiga itu adalah melakukan penjatahan konsumsi premium dengan melakukan sistem kendali. Hal itu berlaku tidak hanya untuk kendaraan angkutan umum tapi juga untuk motor.
Finalisasi pembahasan pembatasan BBM Bersubsidi antara pemerintah dan Komisi VII tidak disepakati dalam rapat kerja, kemarin. Anggota Komisi VII DPR akan mengkaji lebih dalam hasil kajian Abimayu Cs.(tribunnews/mun/mal)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved