Google Ajarkan Cara Memasak
Prinsip belajar memasak makanan lezat ala koki handal bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memanfaatkan fitur Recipes di Google
Dunia kuliner kian populer. Dunia masak-memasak kini tak lagi membatasi jenis kelamin dan usia. Prinsip ini Belajar memasak makanan lezat ala koki handal bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memanfaatkan fitur Recipes di Google.
Diluncurkan pekan ini, fitur Recipes yang terletak di sisi kiri layar pada pencarian Google ini mempersempit pencarian terkait dengan berbagai resep makanan.
Dikutip dari San Fransisco Chronicle, Minggu (26/2), pengguna bisa mencari resep dengan memasukkan nama makanan atau tipenya, bumbu, atau hanya saosnya. Kemudian hasil pencariannya, dapat dipersempit lagi berdasarkan bahan, waktu penyajian dan kandungan kalorinya.
"Kami menyadari, resep masakan adalah pencarian yang populer, dan kami secara konstan berusaha meningkatkan pengalaman pencarian untuk ini," kata Product Manager Proyek Recipes,Kavi Goel.
Dia mengatakan, selama ini, Google melayani sekitar 10 juta pencarian untuk resep makanan setiap harinya. Menurutnya, angka ini cukup signifikan dan membuat Google merasa harus memperhatikan kebutuhan para pencari resep masakan.
Google dalam hal ini mengikuti jejak website pencari resep yang sudah ada sebelumnya, seperti Foodily dan Yummly. Kompetitornya, mesin pencarian Bing milik Microsoft juga sudah lebih dulu memperkenalkan fitur semacam ini.
Sementara Bing menambahkan fitur untuk menyaring resep berdasarkan asal situs, metode memasak, dan latar belakang negara asal makanan, Google memiliki kelebihan dengan menyertakan takaran kalori dan waktu memasak yang tepat.
Sayangnya, belum semua pengguna Google bisa memanfaatkan fitur ini. Recipe baru tersedia untuk Google berbahasa Inggris dan Jepang. Sementara untuk Google di negara lainnya segera menyusul dalam waktu dekat.
Profesional TI
Google juga meluncurkan program sertifikasi bagi para profesional di bidang teknolog informasi (TI) yang bisa menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan, mengembangkan dan menjual Google Apps for Business.
Mereka yang tertarik mendapatkan sertifikasi ini harus mengikuti ujian dan menjawab sebanyak 98 pertanyaan dalam bentuk esai atau pilihan ganda. Jika lolos pada ujian yang berlangsung 2 jam 45 menit, mereka akan menerima sertifikat dan lencana Google Apps Certified Deployment Specialist.
Sangat mudah? Tunggu dulu, semua pertanyaan tentunya berkaitan dengan bidang TI yang melibatkan pengalaman para peserta selama berkutat dengan Google Apps for Business.
"Sebelum mengikuti ujian, peserta disarankan telah mengalami pengalaman di bidang IT profesional minimal 3-6 tahun dan menyelesaikan sedikitnya tiga Google Apps for Business. Penggunaan itu harus melibatkan kompleksitas teknis dan integrasi data signifikan serta migrasi bekerja," kata pihak Google.
Para kandidat juga harus memahami Google Apps Directory Sync dan tools sever side migration seperti Google Apps Migration for Microsoft Exchange.
Diluncurkan pekan ini, fitur Recipes yang terletak di sisi kiri layar pada pencarian Google ini mempersempit pencarian terkait dengan berbagai resep makanan.
Dikutip dari San Fransisco Chronicle, Minggu (26/2), pengguna bisa mencari resep dengan memasukkan nama makanan atau tipenya, bumbu, atau hanya saosnya. Kemudian hasil pencariannya, dapat dipersempit lagi berdasarkan bahan, waktu penyajian dan kandungan kalorinya.
"Kami menyadari, resep masakan adalah pencarian yang populer, dan kami secara konstan berusaha meningkatkan pengalaman pencarian untuk ini," kata Product Manager Proyek Recipes,Kavi Goel.
Dia mengatakan, selama ini, Google melayani sekitar 10 juta pencarian untuk resep makanan setiap harinya. Menurutnya, angka ini cukup signifikan dan membuat Google merasa harus memperhatikan kebutuhan para pencari resep masakan.
Google dalam hal ini mengikuti jejak website pencari resep yang sudah ada sebelumnya, seperti Foodily dan Yummly. Kompetitornya, mesin pencarian Bing milik Microsoft juga sudah lebih dulu memperkenalkan fitur semacam ini.
Sementara Bing menambahkan fitur untuk menyaring resep berdasarkan asal situs, metode memasak, dan latar belakang negara asal makanan, Google memiliki kelebihan dengan menyertakan takaran kalori dan waktu memasak yang tepat.
Sayangnya, belum semua pengguna Google bisa memanfaatkan fitur ini. Recipe baru tersedia untuk Google berbahasa Inggris dan Jepang. Sementara untuk Google di negara lainnya segera menyusul dalam waktu dekat.
Profesional TI
Google juga meluncurkan program sertifikasi bagi para profesional di bidang teknolog informasi (TI) yang bisa menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan, mengembangkan dan menjual Google Apps for Business.
Mereka yang tertarik mendapatkan sertifikasi ini harus mengikuti ujian dan menjawab sebanyak 98 pertanyaan dalam bentuk esai atau pilihan ganda. Jika lolos pada ujian yang berlangsung 2 jam 45 menit, mereka akan menerima sertifikat dan lencana Google Apps Certified Deployment Specialist.
Sangat mudah? Tunggu dulu, semua pertanyaan tentunya berkaitan dengan bidang TI yang melibatkan pengalaman para peserta selama berkutat dengan Google Apps for Business.
"Sebelum mengikuti ujian, peserta disarankan telah mengalami pengalaman di bidang IT profesional minimal 3-6 tahun dan menyelesaikan sedikitnya tiga Google Apps for Business. Penggunaan itu harus melibatkan kompleksitas teknis dan integrasi data signifikan serta migrasi bekerja," kata pihak Google.
Para kandidat juga harus memahami Google Apps Directory Sync dan tools sever side migration seperti Google Apps Migration for Microsoft Exchange.
Hasil tes langsung diumumkan segera setelah peserta selesai ujian. Nah, mereka yang lolos akan dikirimi sertifikat melalui email. Sementara peserta yang gagal, juga dikonfirmasi melalui email dengan menyertakan saran mengenai bagian mana saja yang perlu dikembangkan.
Untuk saat ini, ujian sertifikasi baru tersedia dalam bahasa Inggris. Namun Google juga ingin menawarkan sertifikasi ini bagi para peserta yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dalam waktu dekat.(* )